Cargo

Kastara.ID, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang angkutan umum berbagai moda alami penurunan. Sebaliknya, komoditas barang atau kargo yang diangkut dengan berbagai moda pada Januari-Maret 2020 justru mengalami kenaikan.

Kepala BPS K. Suhariyanto mengungkapkan, jumlah angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Maret 2020 sebanyak 4,6 juta orang atau turun 20,84 persen dibanding Februari 2020. Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) turun 50,44 persen menjadi 558,7 ribu orang.

“Selama Januari–Maret 2020 jumlah penumpang domestik sebanyak 16,7 juta orang atau turun 10,12 persen, dan jumlah penumpang internasional sebanyak 3,4 juta orang atau turun 24,15 persen dibanding periode yang sama tahun 2019,” katanya, Senin (4/5).

Selanjutnya, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada Maret 2020 tercatat 1,9 juta orang atau turun 3,78 persen dibanding Februari 2020. Sebaliknya, jumlah barang yang diangkut justru naik 6,00 persen menjadi 25,5 juta ton.

Selama Januari-Maret 2020 jumlah penumpang mencapai 6,1 juta orang atau naik 20,05 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2019. Demikian juga dengan jumlah barang yang diangkut naik 5,10 persen atau mencapai 74,6 juta ton.

Sementara jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada Maret 2020 sebanyak 23,4 juta orang atau turun 27,45 persen dibanding Februari 2020. Berbeda dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api mengalami peningkatan 15,75 persen menjadi 4,5 juta ton.

“Selama Januari–Maret 2020 jumlah penumpang sebanyak 89,8 juta orang atau turun 12,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Hal yang berbeda untuk jumlah barang yang diangkut kereta api naik 5,82 persen menjadi 13,0 juta ton,” jelasnya.

Angkutan Udara
Lebih lanjut Suhariyanto menjabarkan, jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Maret 2020 sebanyak 4,6 juta orang atau turun 20,84 persen dibanding bulan Februari 2020. Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua bandara utama yang diamati, yaitu Bandara Ngurah Rai-Denpasar 26,95 persen, Kualanamu-Medan 24,30 persen, Soekarno Hatta-Banten 21,94 persen, Hasanuddin-Makassar 15,70 persen, dan Juanda-Surabaya 15,19 persen.

“Jumlah penumpang domestik terbesar melalui Soekarno Hatta-Banten, yaitu mencapai 1,2 juta orang atau 26,45 persen dari total penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 408,7 ribu orang atau 8,92 persen,” ujar Suhariyanto.

Sementara jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari–Maret 2020 sebanyak 16,7 juta orang atau turun 10,12 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 18,5 juta orang. Jumlah penumpang terbesar tercatat di Soekarno Hatta-Banten mencapai 4,4 juta orang atau 26,20 persen dari keseluruhan penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 1,4 juta orang atau 8,66 persen.

Jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri/internasional pada Maret 2020 sebanyak 558,7 ribu orang atau turun 50,44 persen dibanding Februari 2020.

Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua bandara utama yang diamati, yaitu Bandara Hasanuddin-Makassar sebesar 89,44 persen, Juanda-Surabaya 68,90 persen, Kualanamu-Medan 60,22 persen, Soekarno Hatta-Banten 57,74 persen, dan Ngurah Rai-Denpasar 35,62 persen.

Jumlah penumpang internasional terbesar melalui Bandara Ngurah Rai-Denpasar yaitu mencapai 274,0 ribu orang atau 49,04 persen dari total penumpang ke luar negeri, diikuti Soekarno Hatta-Banten 187,8 ribu orang atau 33,61 persen.

Selama Januari–Maret 2020 jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 3,4 juta orang atau turun 24,15 persen dibandingkan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Jumlah penumpang ke luar negeri terbesar melalui Ngurah Rai-Denpasar mencapai 1,3 juta orang atau 39,62 persen dari jumlah seluruh penumpang ke luar negeri, diikuti Soekarno Hatta-Banten 1,3 juta orang atau 37,33 persen.

Angkutan Laut
Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri pada Maret 2020 tercatat 1,9 juta orang atau turun 3,78 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Belawan 35,71 persen, Balikpapan 25,00 persen, dan Tanjung Priok 7,89 persen. Sebaliknya, peningkatan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak 292,92 persen dan Makassar 1,52 persen.

Selama Januari-Maret 2020, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 6,1 juta orang atau naik 20,05 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak dan Makassar masing-masing sebesar 22,82 persen dan 12,34 persen. Sebaliknya, penurunan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Belawan sebesar 43,59 persen, Balikpapan 5,37 persen, dan Tanjung Priok 4,40 persen.

Sementara jumlah barang yang diangkut pada Maret 2020 mencapai 25,5 juta ton atau naik 6,00 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Panjang 5,44 persen, Makassar 4,32 persen, dan Balikpapan 1,27 persen.

Sebaliknya, penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak masing-masing sebesar 5,07 persen dan 4,84 persen.

Jumlah barang yang diangkut selama Januari-Maret 2020 mencapai 74,6 juta ton atau naik 5,10 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Panjang 31,31 persen, Balikpapan 5,20 persen, dan Tanjung Perak 0,42 persen.

Sebaliknya, penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Makassar dan Tanjung Priok masing-masing sebesar 30,25 persen dan 23,77 persen.

Angkutan Kereta Api
Jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera yang berangkat pada Maret 2020 sebanyak 23,4 juta orang atau turun 27,45 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 18,5 juta orang atau 79,18 persen dari total penumpang kereta api.

Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek, dan Sumatera masing-masing turun 27,59 persen, 27,45 persen, dan 21,19 persen.

Secara kumulatif jumlah penumpang kereta api selama Januari–Maret 2020 sebanyak 89,8 juta orang atau turun 12,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek, dan Sumatera masing-masing turun 12,94 persen, 11,04 persen, dan 12,53 persen.

Jumlah barang yang diangkut kereta api pada bulan Maret 2020 sebanyak 4,5 juta ton atau naik 15,75 persen dibanding bulan sebelumnya. Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 3,5 juta ton atau 77,44 persen dari total barang yang diangkut dengan kereta api. Peningkatan jumlah barang terjadi di semua wilayah Jawa non-Jabodetabek dan sumatera masing-masing sebesar 7,43 persen dan 18,43 persen.

Selama periode Januari–Maret 2020 jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 13,0 juta ton atau naik 5,82 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Peningkatan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 12,14 persen, sementara wilayah Jawa non-Jabodetabek mengalami penurunan 10,72 persen. (mar)