Tahu

Kastara.ID, Jakarta – Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan memperkirakan harga tahu dan tempe akan naik.

Hal tersebut dengan kondisi harga kedelai saat ini maka harga tempe akan mengalami penyesuaian menembus harga Rp 17.000 per kg dari sebelumnya Rp 16.000 per kg. Sedangkan harga tahu juga menembus harga Rp 700 per potong dari sebelumnya Rp 650 per potong.

“Penyesuaian harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe dikarenakan komoditas kedelai asal Amerika Serikat masih belum memasuki masa panen sehingga berdampak pada tingginya harga kedelai dunia sampai dengan saat ini,” ucapnya, Jumat (4/6).

Berdasarkan Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia masih relatif tinggi. Pada awal Juni 2021 harga kedelai berada di kisaran USD 15,42 per bushels atau sekitar USD 566 per ton. Dengan kondisi tersebut maka landed price berada di kisaran Rp 9.376 per kg sementara di tingkat importir berada di kisaran Rp 10.206 per kg. Bahkan, menurut para pengrajin tahu dan tempe di beberapa wilayah, harga kedelai telah mencapai Rp 11.000 per kg.

Meski alami penyesuaian, Pemerintah memastikan ketersediaan bahan baku tempe dan tahu di dalam negeri. Pemerintah telah bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk memastikan stok kedelai meski dengan harga yang disesuaikan akibat produsen kedelai internasional seperti Amerika Serikat belum memasuki panen raya.

“Penyesuaian harga tahu dan tempe ini diharapkan tetap memberikan gairah bagi pengrajin untuk terus berproduksi di tengah tingginya harga kedelai dunia. Sehingga tahu dan tempe selalu tersedia di masyarakat sebagai pilihan sumber protein dengan harga terjangkau,” pungkas Oke. (mar)