Pesepeda

Kastara.ID, Jakarta — Pembangunan transportasi publik yang terintegrasi dan efisien serta pengembangan berbagai kebijakan dan infrastruktur untuk mendorong publik menggunakan alat transportasi bukan bermotor (Non-Motorized Transportation/NMT) yaitu bersepeda dan berjalan kaki yang menjadi prioritas Pemprov DKI Jakarta adalah langkah yang sangat tepat.

Anggota DPD RI yang juga Senator DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, sejak satu dekade lalu, kemajuan dan keadaban sebuah kota di dunia bukan dilihat dari banyaknya kendaraan pribadi yang melintas di jalanan kota tersebut, tetapi dari semaju dan semodern apa moda transportasi publik (berbasis rel dan jalan) dan berbagai fasilitas serta infrastruktur bagi pejalan kaki dan pesepeda.

“Jadi, kemajuan sebuah kota yang disimbolkan dengan banyaknya warga menggunakan mobil sudah menjadi masa lalu. Ciri khas kota-kota maju di dunia saat ini adalah sebagian besar warganya menjadikan NMT terutama naik sepeda dan naik transportasi umum sebagai pilihan utama dalam beraktivitas sehari-hari. Jadi, jika sebuah kota di jalan nya dipenuhi oleh orang yang bersepeda dan dipenuhi oleh berbagai moda transportasi publik artinya kota tersebut maju, modern dan berkelanjutan. Mudah-mudahan dengan konsistensi Pemprov DKI Jakarta mengembangkan transportasi publik massal dan pembangunan berbagai fasilitas bagi pesepeda dan pejalan kaki, Jakarta bisa setara dengan kota-kota maju lainnya di dunia,” ujar Fahira Idris melalui keterangannya yang diterima Kastara.ID, Jumat (4/6) siang.

Menurut Fahira, concern DKI Jakarta dalam pembangunan infrastruktur dan penyediaan berbagai fasilitas terutama buat pesepeda sudah sejalan dengan konsep pembangunan kota yang berkelanjutan. Saat ini masalah utama kota-kota besar di dunia adalah kemacetan parah akibat masifnya penggunaan kendaraan pribadi. Dampak turunan dari kemacetan ini adalah kerugian ekonomi, lingkungan hidup (polusi udara) dan kesehatan (warga dihinggapi berbagai penyakit akibat kualitas udara yang tidak baik). Salah satu strategi untuk menghindari berbagai dampak buruk dari kemacetan ini adalah merubah pola transportasi warga kota dari naik kendaraan pribadi beralih menggunakan angkutan umum massal dan pemanfaatan berjalan kaki serta bersepeda.

“Jadi bersepeda saat ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan sistem transportasi perkotaan di manapun di dunia. DKI Jakarta sedang menuju ke sana (shifting ke angkutan umum massal dan pemanfaatan sepeda sebagai alat transportasi). Itulah kenapa berbagai pembangunan transportasi umum massal yang terintegrasi, nyaman, dan efisien serta penyediaan berbagai fasilitas bagi para pesepeda terus digenjot di Jakarta,” pungkas Fahira Idris. (dwi)