Kastara.ID, Jakarta – Perhelatan Jakarta E-Prix 2022 atau Formula E Jakarta di Ancol tidak hanya disambut antusias warga Indonesia, tapi juga Warga Negara Asing (WNA).

Harry, WNA asal pria Yunani yang menetap di Bali mengaku sengaja datang ke Jakarta untuk menyaksikan langsung Formula E. Baginya menonton ajang balap mobil listrik ini menjadi pengalaman baru.

Ia mengaku, tidak tahu banyak tentang profil pembalap yang berlaga dalam ajang ini. Meski demikian, dirinya mendukung pembalap dari tim Mercedes-EQ Formula E Team.

“Saya sangat antusias sekali. Selama ini saya lebih sering nonton Formula 1. Buat saya, kenapa tidak untuk mencoba pengalaman menonton Formula E,” ujarnya, Sabtu (4/6).

Harry menyampaikan, Jakarta E-Prix 2022 Jakarta menjadi komitmen bersama masyarakat dunia untuk memperbaiki kualitas lingkungan. Hal tersebut dinilai sebuah gerakan untuk menjadikan ramah lingkungan sebagai gaya hidup.

“Kami mencoba memperbaiki lingkungan dan ini seperti sebuah gerakan,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Matt, WNA asal Skotlandia. Pria ini menjagokan pembalap dari tim Mercedez-Benz EQ Formula E, Stoffel Vandoorne. Matt pun mengaku telah mengikuti karir balap Vandoorne sejak menjadi pembalap Formula 1.

“Ini pertama kalinya saya menonton Formula E.  Sebelumnya saya menonton Formula 1 di Singapura. Saya sangat menjagokan Vandoorne. Saya tahu dia pernah di Formula 1 lalu ke Formula E,” ucapnya.

Matt menilai, Formula E merupakan momentum kampanye mobil listrik dan pengurangan emisi karbon. Ajang balap mobil listrik ini memberi pesan bahwa dunia memasuki babak baru. Di mana mobilitas tidak lagi menggunakan bahan-bahan yang menyisakan polusi.

“Saya pikir begitulah seharusnya dan setiap olahraga harus lebih ramah lingkungan,” tuturnya.

Sementara Cinthya, WNA asal Belanda mengaku telah mengagendakan untuk menyaksikan gelaran Formula E sambil menunggu waktu liburan di DKI Jakarta. Wanita yang memiliki darah keturunan Indonesia dari ibunya ini mendukung seluruh pembalap yang berasal dari Belanda.

“Itu alasan kenapa saya di sini. Sambil mengenang kembali waktu saya tinggal di Jakarta dulu, walaupun sekarang keluarga saya di Belanda. Saya berharap semua pembalap Belanda menang,” ungkapnya.

Cinthya berpesan perlunya komitmen dan mengajak sebanyak mungkin masyarakat untuk melakukan aksi nyata beradaptasi terhadap perubahan iklim.

“Ayo kita lakukan banyak hal untuk menyelamatkan lingkungan. Salah satunya beralih dari mobil berbahan bakar bensin menjadi mobil bermesin listrik,” tandasnya. (hop)