Formula E

Kastara.ID, Jakarta – Puluhan karangan bunga yang berjajar di halaman Gedung DPRD DKI Jakarta masih menjadi perhatian publik. Karangan bunga tersebut dikirimkan guna mendukung rencana pengajuan hak interpelasi yang digulirkan Fraksi PDIP dan PSI. Interpelasi diajukan guna meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan soal pelaksanaan balap mobil Formula E.

Karangan bunga tersebut mulai berdatangan sejak Kamis (2/9). Sebagian besar karangan bunga itu tanpa disertai nama pengirimnya. Namun ada pula yang mencantumkam pengirimnya. Seperti yang dikirim pada Jumat (3/9), terdapat dua karangan bunga dengan nama pengirim yang terbilang unik, Harun Masiku Fans Club dan Sahabat Juliari Batubara Indonesia.

Harun Masiku adalah terdakwa kasus suap yang saat ini menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sedangkan Juliari Batubara adalah mantan Menteri Sosial yang terlibat dalam kasus korupsi bantuan sosial (bansos). Juliari sudah divonis 12 tahun oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. Baik Harun maupun Juliari diketahui adalah kader PDIP.

Pada kedua karangan bunga itu tertulis dukungan kepada PDIP dan PSI. “Mendukung penuh PSI dan PDIP dari Kami Harun Masiku Fans Club”, “Pecinta Koruptor Bansos Indonesia (PKBI) mengucapkan bravo PDIP dan PSI ttd (tanda tangan) Sahabat Juliari Batubara Indonesia”.

Sebelumnya diberitakan, halaman Gedung DPRD DKI Jakarta di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, mendadak dipenuhi karangan bunga. Meski pengirimnya beragam, isi atau ucapan pada karangan bunga itu seragam, yakni ucapan dan penyatan dukungan atas rencana interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Beberapa ucapan yang sempat terpantau antara lain “Fraksi PDIP dan PSI Terima Kasih untuk Mengawasi Pemakaian Uang Rakyat Kalian Benar2 Wkl Rakyat”, “Yang Menunggu Keinsafan Teman Yang Lain’ dan ‘Pemerhati Teman Makan Malam’ dan ‘Bukan 7 Teman Makam Malam Gratis.”

“Turut Berduka Cita Atas Matinya Suara Rakyat oleh Penolakan Interpelasi 7 Parpol Semoga Semakin Ditinggalkan Konstituen.” Masih banyak ucapan berbeda pada berbagai karangan bunga itu.

Menganggapi hal itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan masyarakat melalui karangan bunga. Gembong menyatakan hak interpelasi yang diajukan Fraksi PDIP dan PSI semata-mata untuk menyelamatkan uang rakyat.

Meski demikian Gembong menegaskan, pihaknya tidak ikut campur dengan karangan bunga yang membanjiri Gedung DPRD DKI Jakarta. Bahkan Gembong mengaku tak mengetahui siapa yang mengirimkan karangan bunga itu. Saat ditanya awak media di kantornya (2/9), Gembong mengatakan, “Swear, saya benar-benar enggak tahu.”

Terkait rencana interpelasi, Gembong optimis interpelasi akan segera terwujud. Gembong menjelaskan usulan tersebut harus terlebih dahulu melalui Badan Musyawarah

Sementara Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani menegaskan, pihaknya tidak akan ikut interpelasi meski ada dukungan dari segelintir pihak. Yani memastikan sikap fraksinya tidak akan terpengaruh dengan banyaknya karangan bunga. Menurutnya usulan interpelasi saat ini tidak perlu dilakukan.

Saat memberikan keterangan (2/9), Yani menilai ada banyak hal yang lebih penting untuk dibahas dan dikerjakan. Terutama dalam penanganan pandemi Covid-19. Yani menyebut pihaknya ingin fokus melayani masyarakat, terutama yang terdampak pandemi Covid-19. (hop)