Mangga

Kastara.id, Pasuruan – Kekayaan sumber daya genetik mangga di Indonesia  yang tinggi, perlu terus diperkenalkan kepada khalayak luas untuk membuka pasar yang lebih lebar hingga mampu unjuk gigi di pasar mangga dunia. Meski saat ini telah menduduki peringkat tujuh Asia sebagai negara pengekspor mangga, namun kontribusi Indonesia di pasar dunia masih terbilang kecil.

Untuk menjawab permasalahan ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) yang juga telah menghasilkan berbagai teknologi inovatif hortikultura khususnya mangga, mengadakan Gelar Perbenihan dan Sumber Daya Genetik Mangga di Kebun Percobaan (KP) Cukurgondang, Pasuruan pada 3-5 November 2017.

KP Cukurgondang yang dibangun pada tahun 1938 ini memiliki koleksi sebanyak 402 aksesi mangga dari berbagai varietas. Berada di lahan seluas 11,87 Ha, KP Cukurgondang telah menghasilkan sebanyak 16 varietas unggul yang telah terdaftar di kementerian Pertanian.

Dari varietas yang telah terdaftar tersebut, terutama 4 jenis mangga Garifta Garifta Orange, Garifta Merah, Garifta Kuning, Garifta Gading, dan Agri Gardina 45 telah tersebar benihnya ke sekitar 18 provinsi di Indonesia, dengan jumlah benih yang tersebar sebanyak 8.657 benih sumber dan 269.711 benih sebar.

Gelar perbenihan dan sumber daya genetik mangga ini dapat menjembatani transfer teknologi Balitbangtan kepada pengguna. “Hal ini juga sesuai dengan arahan Menteri Pertanian bahwa pada tahun 2018 merupakan tahun perbenihan hortikultura.” ungkap Kepala Puasat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (Puslitbanghorti) Hardiyanto saat pembukaan acara Gelar Perbenihan dan Sumberdaya Genetik Mangga di Kebun Percobaan (KP) Cukurgondang, Pasuruan, Jumat (3/11).

Hardiyanto menegaskan untuk terus membangun jejaring kerjasama penelitian tanaman buah serta penyebaran hasilnya. “Kegiatan ini dapat mempercepat hilirisasi inovasi teknologi dan meningkatkan interaksi positif antar stakeholder dalam pengembangan inovasi berbasis sumberdaya nasional.” tuturnya.

Dalam acara pembukaan itu dilakukan perkenalan dua varietas unggul baru mangga yaitu Agri Gardina 45 yang memiliki keunikan berumur genjah, pohon tidak terlalu tinggi dan bisa dikonsumsi hanya dengan dikupas seperti buah pisang, sehingga disebut juga mango banana. Selain itu juga diluncurkan varietas Gadung 21 yang banyak dikenal sebagai mangga alpukat.

Yang menarik, pengunjung dapat mencicipi  lebih dari 200 varietas mangga yang digelar. Antusiasme masyarakat tidak hanya saat uji rasa, namun juga saat diberikan kesempatan untuk memetik mangga langsung dari pohon. (dwi)