Cacar Monyet

Kastara.ID, Jakarta — Adanya peningkatan jumlah kasus penyakit cacar monyet atau monkeypox (Mpox) di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Jakarta, patut diwaspadai. Agar tidak meluas, Pemerintah dan pemerintah daerah diminta melakukan pelacakan yang lebih masif, memperkuat fasilitas kesehatan (faskes) dan mengintensifkan edukasi publik pencegahan dan penanganan cacar monyet.

Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, agar kasus cacar monyet tidak meningkat dan meluas sebarannya, pemerintah daerah diminta memformulasikan sistem pemantauan agar bisa mendeteksi kasus cacar monyet secara dini. Salah satunya dengan mengintensifkan pelacakan orang-orang yang kemungkinan besar telah melakukan kontak dengan pasien terkonfirmasi cacar monyet.

Selain itu, dengan mulai bertambahnya jumlah kasus, sudah saatnya awareness masyarakat terhadap penyakit ini ditingkatkan melalui edukasi publik. Informasi dan edukasi soal gejala, cara penularan, dan tindakan pencegahan perlu disebarluaskan agar masyarakat bisa melakukan pencegahan secara mandiri dan memahami apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala-gejala cacar monyet. Edukasi publik ini penting karena cacar monyet hanya bisa ditanggulangi jika masyarakat memahami dengan baik bagaimana mencegah dan menanggulanginya.

“Melakukan pelacakan setelah ditemukan pasien terkonfirmasi cacar monyet adalah strategi pencegahan yang paling efektif agar penyakit ini tidak meluas. Agar penanganan pasien optimal, pemerintah juga perlu menyiapkan rumah sakit rujukan untuk isolasi pasien yang diduga cacar monyet. Kedua upaya ini akan lebih berdampak luas jika edukasi publik soal cacar monyet mulai digencarkan dengan harapan masyarakat lebih aware melindungi diri sendiri dan keluarga dari penyebaran penyakit ini,” ujar Fahira Idris dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kastara.ID, Sabtu (4/11).

Menurut Fahira Idris, salah satu materi edukasi dan informasi yang penting terkait cacar monyet adalah mengharuskan mereka yang mengalami gejala cacar monyet untuk segera mendapatkan pengobatan dan melakukan isolasi. Pemahaman lain yang juga sangat penting adalah soal isolasi bagi yang sudah terkonfirmasi cacar monyet.

“Keputusan apakah pasien harus diisolasi mandiri di rumah atau di fasilitas kesehatan harus dikonsultasikan dengan faskes. Bahkan jika diputuskan boleh melakukan isolasi mandiri di rumah, tata cara isolasi mandiri bagi pengidap cacar monyet juga harus dipahami dengan baik agar bisa sembuh dan tidak menularkan kepada orang lain. Ini penting untuk menjadi perhatian,” pungkas Fahira Idris.

Sebagai informasi, cacar monyet disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis. Virus Ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958. Sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970. (dwi)