Pantauan Jumat (5/1) pagi, genangan yang tingginya sempat mencapai 40 sentimeter di titik terdalam kini telah surut total. Sebanyak delapan Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 26 jiwa yang sebelumnya mengungsi juga telah kembali ke rumahnya untuk masing-masing melakukan bersih-bersih.

Salkia (49), warga RT 07/04 menuturkan, genangan yang terjadi di wilayah permukimannya disebabkan oleh lokasinya yang rendah serta meluapnya aliran Kali Semongol.

“Lingkungan tempat tinggal kami memang rawan tergenang saat hujan deras karena berada di daerah rendah. Sejak semalam warga yang terdampak genangan juga mengungsi di  RPTRA Alur Anggrek. Tapi sejak pagi sudah kembali karena genangannya sudah surut,” ujar Salkia.

Dikatakan Salkia, genangan yang melanda wilayah permukimannya sudah surut sejak pukul 05.00 pagi tadi.

“Untuk bantuan di lokasi pengungsian sudah terpenuhi oleh bantuan logistik dari Sudin Sosial Jakarta Barat, BPBD, dan Kelurahan Tegal Alur,” katanya.

Lurah Tegal Alur, Dwi Kurniasih menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan warganya yang terdampak genangan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan OPD terkait untuk menyalurkan bantuan.

“Bantuan seperti makanan, minuman, dan selimut langsung kami kirim malam itu juga,” tandasnya. (hop)