Kewaspadaan ini perlu ditingkatkan karena adanya prakiraan cuaca ekstrem pada 3-10 Januari 2023 sebagaimana disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi mengimbau kepada nelayan apabila terjadi gelombang tinggi agar tidak memaksakan melaut.

“Penting juga untuk mendapatkan atau mengecek informasi dari BMKG sebelum melaut. Mengutamakan keselamatan sangat penting,” ujarnya, Jumat (5/1).

Ia menambahkan, masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar pesisir area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi juga perlu selalu waspada.

“Tetap hati-hati, meskipun masyarakat sudah terbiasa dan paham akan cuaca di pulau. Alam terkadang sulit diprediksi,” terangnya.

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu, Rita Sri Lestari menuturkan, sosialisasi kepada nelayan dalam menyikapi cuaca ekstrem sudah dilakukan.

“Kita sudah sampaikan SOP sebelum melakukan aktivitas melaut. Sejauh ini masih aman dan terkendali, kami juga tetap mengingatkan masyarakat setempat untuk selalu waspada dan bijak menyikapi kondisi cuaca saat ini,” ungkapnya.

Ia menambahkan, jika masyarakat mengalami atau menemukan keadaan darurat dapat segera melapor melalui fitur JakLapor pada aplikasi JAKI.

“Laporan juga bisa disampaikan melalui layanan call center Jakarta Siaga 112 yang dapat diakses selama 24 jam dan bebas pulsa atau gratis,” tandasnya. (hop)