COVID-19

Kastara.ID, Jakarta – Dinas Kesehatan DKI Jakarta menambah lima rumah sakit rujukan untuk COVID-19. Kelima rumah sakit tersebut yakni Rumah Sakit Cendana, Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika, Rumah Sakit Jakarta Medical Center (JMC), Rumah Sakit Setia Mitra, dan Rumah Sakit Petukangan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, jumlah tempat tidur yang tersedia dari lima rumah sakit tersebut per tanggal 4 Februari 2021 sebanyak 97 tempat tidur khusus isolasi.

“Kelima rumah sakit tersebut sudah mulai bisa digunakan untuk pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan berat sejak kemarin,” ujarnya (4/2).

Widyastuti menjelaskan, dengan adanya penambahan tersebut maka jumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta menjadi 106 rumah sakit.

“Total 8.240 ruang isolasi dan 1.120 ruang ICU. Kebutuhan tenaga kesehatannya juga sudah diantisipasi,” terangnya.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak hanya menambah rumah sakit baru untuk rujukan COVID-19. Namun, rumah sakit rujukan eksisting sedang berupaya juga menambah kapasitasnya sesuai dengan Instruksi Gubernur Nomor 55 tahun 2020 tentang Peningkatan Kapasitas Perawatan Bagi Pasien COVID-19 pada Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan COVID-19 pada September 2020 lalu.

Dalam Ingub tersebut, para pengelola rumah sakit rujukan diminta meningkatkan kapasitas rawat pasien COVID-19 hingga 50 persen dari total kapasitasnya.

“Untuk RSUD kita 63 persen tempat tidurnya sudah untuk COVID-19, sudah melampaui target,” ungkapnya.

Ia menambahkan, berdasarkan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK 02.01/Menkes/11/2021 tentang Peningkatan Kapasitas Perawatan Pasien COVID-19 pada RS Penyelenggara Pelayanan COVID-19 bahwa 40 persen kapasitas tempat tidur rumah sakit rujukan sudah untuk pasien COVID-19.

“Kita lakukan pengelompokan RSUD, rumah sakit vertikal, rumah sakit BUMN, dan rumah sakit swasta. Meskipun memang belum merata. Untuk rumah sakit vertikal sudah 40 persen, BUMN sudah sekitar 58 persen dan rumah sakit swasta masih ada yang 37 persen. Secara kumulatif sudah sekitar 43 persen, sudah melampaui target Surat Edaran Menkes,” tandasnya. (hop)