tol

Kastara.ID, Jakarta – Penindakan tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) terhadap pengendara yang melebihi kecepatan dan beban di jalan tol rermi diberlakukan sejak 1 April 2022.

Terkait pemberlakuan ini, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyebut jumlah pelanggaran di jalan tol menurun. Hal ini menandakan budaya berkeselamatan pengendara meningkat dalam tiga hari.

“ETLE mampu mengubah perilaku dan budaya berkendaraan yang berkeselamatan bagi masyarakat kita,” ujar Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi seperti dikutip dari laman resmi NTMC Polri, Selasa (5/4).

Firman menjelaskan, Korlantas Polri telah melakukan penindakan pelanggaran ETLE di jalan tol sejak Jumat (1/4) lalu. Selain budaya berkeselamatan yang meningkat, ETLE juga efektif menekan angka pelanggaran batas muatan.

“Secara umum terjadi penurunan pelanggaran batas muatan untuk ruas tol DKI Jakarta. Hari pertama 148, hari kedua 571, hari ketiga 1 pelanggaran batas muatan,” terangnya.

“Untuk ruas tol Trans Jawa-Jawa Tengah, hari pertama 303, hari kedua 427 dan hari ketiga 29 pelanggaran,” sambungnya.

Tak hanya itu, Firman menyebut angka pelanggaran batas kecepatan juga menurun. Misalnya seperti yang terjadi di Tol Polda Metro Jaya, Tol Trans Jawa-Jawa Tengah, hingga Tol Trans Sumatera.

“Untuk tol Trans Sumatera yang berada di wilayah hukum Polda Lampung juga terjadi penurunan capture pelanggaran batas kecepatan dari 2.580 di hari pertama, 1.683 di hari kedua, menjadi 631 pelanggaran di hari ketiga,” tuturnya.

Firman mengatakan, implementasi ETLE jalan tol menjadi suatu progres positif. Dia pun berharap titik-titik ETLE bakal secara masif diterapkan di lokasi lainnya.

“Diharapkan titik-titik ETLE ini makin masif kita terapkan sehingga angka kecelakaan lalu lintas khususnya di jalan tol bisa ditekan sampai zero accident,” tukasnya. (ant)