Khitan

Kastara.ID, Belu – Dalam menjawab kebutuhan sekaligus melayani aspirasi warga perbatasan, Satgas Yonif 142/KJ menggelar khitanan massal gratis dengan metode laser.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif Raider 142/KJ, Letkol Inf Ikhsanudin dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Jumat (5/6).

Diungkapkan Dansatgas, sejak awal tugas, Satgas jajarannya berkomitmen untuk meningkatkan mutu kesehatan warga yang selama ini terbilang masih rendah.

“Salah satunya, melalui program khitanan massal bagi warga perbatasan dari segala umur, kami tak pernah berhenti menyasar kampung demi kampung dalam memberikan pelayanan,” ujarnya.

Berkat sosialisasi inilah kata Ikhsanudin, banyak masyarakat yang secara mandiri akhirnya meminta Satgas untuk memberi pelayanan khitanan kepada mereka.

“Seperti yang dilakukan sejumlah pemuda asal Atambua mendatangi Mako Satgas yang terletak di Jalan Meo Otu Hale, Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, agar Satgas dapat menggelar khitanan massal bagi warga,” jelasnya.

“Dan keinginan warga ini pada Kamis (4/6/2020), Satgas wujudkan dengan menggelar khitanan secara gratis menggunakan metode laser,“ urai Ikhsanudin.

Ditambahkan pula, melalui sosialisasi kesehatan yang terus didengungkan Satgas jajarannya kepada warga, akhirnya terekam baik oleh masyarakat dan makin sadar manfaat dari khitan, sehingga atas kemauan sendiri, mereka datang kepada Satgas.

“Bahkan untuk menjawab keinginan warga ini, dipimpin dokter Satgas, Letda Ckm dr. Diggivio, setiap hari memberi pelayanan khitan di Mako Satgas,” imbuhnya.

Ikhsanudin berharap, di akhir penugasan nanti, Satgas jajarannya akan terus berupaya memberi pelayanan khitan bagi warga perbatasan sebanyak 1.000 orang.

“Dan Alhamdulillah sampai saat ini, kita sudah melayani sebanyak 971 orang. Untuk mencapai target ini, kami optimis sebelum akhir penugasan semuanya dapat terealisasi,” tandasnya.

Di tempat terpisah, Letda Ckm dr. Diggivio menyampaikan, setiap hari warga tak pernah absen datang ke Satgas untuk minta dilayani dalam khitanan ini.

“Kita melayani semua umur, bahkan yang melaksanakan khitan tidak hanya dari umat Muslim tetapi mayoritas umat Nasrani. Hal ini menandakan, kesadaran masyarakat di sekitar wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste makin tinggi,” terangnya.

Khitan yang dilaksanakan oleh personel Satgas urainya, menggunakan metode Electric Couter atau Laser, sehingga dapat mengurangi pendarahan yang terjadi pada saat proses khitan. “Di samping itu pelaksanaan khitan dengan mengunakan metode ini dapat lebih cepat dari metode biasa,” tandasnya.

Sementara Heribertus (24), peserta khitan asal Kelurahan Fatubenao, Kecamatan Kota Atambua, mengucapkan terima kasih kepada Satgas yang telah melayani khitan secara gratis.

“Kegiatan seperti ini sungguh membantu warga yang belum dikhitan, dan sangat meringankan masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste dari aspek biaya,” tuturnya.

“Walau awalnya agak takut, tapi dengan metode laser ini seperti tidak terasa. Senang rasanya sudah dikhitan, dan kesehatan pun kian terjamin,” pungkasnya sambil tersenyum. (wepe)