Hoaks

Kastara.ID, Jakarta – Rencana pertemuan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto hingga kini masih belum ada kepastian. Banyak pihak yang mengharapkan pertemuan keduanya bisa segera dilakukan untuk menenangkan para pendukung masing-masing.

Menanggapi rencana pertemuan tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko justru merasa kalau pertemuan keduanya tidak perlu dipaksakan. Pasalnya situasi saat ini relatif lebih kondusif sehingga pertemuan tersebut dianggap sudah tidak mendesak untuk dilakukan.

“Masyarakat sudah baik-baik saja di luar, di bawah. Menurut saya hal yang udah normal sebenarnya. Jadi tidak terlalu penting (pertemuan Jokowi Prabowo) dibicarakan lagi,” kata Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Jumat (5/7).

Moeldoko menjelaskan bahwa alasan keduanya belum bertatap muka hingga saat ini hanya dikarenakan masalah waktu. “Kalau semua sudah berjalan normal, saya pikir bukan menjadi sebuah agenda prioritas. Nanti kita lihat lagi, karena kita jangan terjebak di situ terus. Bangsa ini tantangannya banyak, bukan hanya persoalan politik,” tegas Moeldoko.

“Terus yang kedua, juga telah terjadi bagaimana pada tingkat grass-root semuanya telah membangun komunikasi politik yang sangat baik sehingga jangan justru kata-kata rekonsiliasi ini malah menghambat,” sambungnya.

Moeldoko menegaskan bahwa rekonsiliasi yang diinginkan tak hanya terpaku ada satu atau dua invidiual semata. “Saya khawatir, rekonsiliasi hanya membahas negosiasi, hanya kepentingan kelompok tertentu. Kita ini negara lho. Memikirkan negara, jangan kita terjebak antara satu elite ke elite. Jangan terjebak ke satu kelompok,” terang Moeldoko.

“Kita harus memikirkan negara bahwa masyarakat sudah happy dengan situasi yang ada. Jangan justru istilah rekonsiliasi malah menganggu apa yang telah terjadi di lapangan sekarang ini,” pungkas Moeldoko. (rya)