PLN

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu mendesak Presiden Joko Widodo memecat Meneg BUMN dan Menteri ESDM karena dinilai tidak mampu mengatasi kerusakan jaringan listrik yang mengakibatkan masih padamnya aliram listrik di beberapa wilayah Jawa.

“Tidak usah menunggu dibentuknya kabinet baru yang hanya tinggal beberapa bulan lagi,” kata Gus Irawan kepada awak media di Jakarta, Senin (5/8).

Gus Irawan mengatakan, padamnya aliran listrik selama tujuh jam pada hari Ahad (6/8) mengakibatkan kerugian besar di masyarakat. Kerugian di sektor industri besar maupun rumahan misalnya. Belum lagi kerugian di sektor transportasi dan telekomunikasi.

Apalagi hingga kini masih terjadinya pemadaman listrik di beberapa wilayah. Padahal,  sebelumnya pihak PLN menjanjikan dalam waktu 6 jam akan diselesaikan kerusakan itu. “Nyatanya kan hingga kini belum selesai,” katanya.

Gus Irawan mengakui pada hari Ahad dirinya sudah minta agar PLN mengerahkan seluruh kekuatannnya untuk menyelesaikan persoalan jaringan listrik ini. Menurut politisi Gerindra ini,  persoalan listrik jangan dianggap enteng. Sebab hal ini menyangkut hidup orang banyak dan berpengaruh besar terhadap perekonomian. Ini makanya Presiden Joko Widodo langsung menemui Dirut (Plt) PLN.

“Saya khawatir dengan tidak adanya Dirut defenitif di PLN menyebabkan tidak ada yang berani ambil inisiatif. Jadi bila ada pandangan Dirut PLN dipecat, pantas saja. Masalahnya Dirutnya gak ada,” tegas Gus Irawan.

Gus Irawan menduga adanya pembiaran terjadinya kekosongan dirut difinitif. Apalagi sudah beberapa kali dirut plt-nya diganti.

Menurut Gus Irawan, persoalan ini menjadi tanggung jawab Meneg BUMN dan Menteri ESDM.  Jadi, katanya, kalau mau ada pergantian, sekalian saja kedua menteri itu yang diganti.

“Menterinya aja sekalian diganti. Toh Presiden akan lanjut, beliau bisa ganti menteri yang tidak perform agar program bagi mencapai visi, misi yang dijanjikan dalam masa kampanye segera dijalankan tanpa harus menunggu periode berjalan berakhir,” katanya.

Menurut Gus Irawan, peristiwa padamnya aliran listrik yang cukup lama ini menjadi pembelajaran bagi Pemerintah dan PLN. Apalagi peristiwa semacam ini pernah terjadi beberapa kali.

“Tidal boleh terjadi lagi. Harus dibuat Contingency Plan System Control agar bila ada masalah di satu titik lokasi dampaknya bisa dilokalisir sehingga tidak berdampak luas,” katanya. (danu)