Said Iqbal

Kastara.ID, Jakarta – Kontestan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tampaknya bakal bertambah. Hal ini setelah 11 organisasi buruh sepakat mendirikan Partai Buruh. Organisasi buruh tersebut adalah Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Rumah Buruh Indonesia yang didirikan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Organisasi Rakyat Indonesia yang diinisiasi Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea, Rumah Buruh Indonesia yang diinisiasi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Selain itu juga Serikat Petani Indonesia (SPI), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Rumah Buruh Indonesia Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan, Rumah Buruh Indonesia Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan, Forum Pendidik dan Tenaga Honorer Swasta Indonesia, serta Gerakan Perempuan Indonesia.

Para pendiri mengatakan Partai Buruh yang mereka dirikan adalah kelanjutan dari partai yang pernah berdiri pada 2003 dengan nama sama. Itulah sebabnya acara deklarasi yang digelar di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, 4-5 Oktober 2021, sekaligus menjadi ajang Kongres ke-4 Partai Buruh. Pada acara tersebut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal terpilih sebagai Presiden Partai Buruh.

Mantan Ketua Umum Partai Buruh, Sonny Pudjisasono mengatakan, semua elemen yang terdiri dari 11 perwakilan organisasi buruh sepakah memilih Said sebagai Ketua Umum Partai Buruh. Sonny menjelaskan, keinginan menghidupkan kembali Partai Buruh sudah sejak lama. Bahkan semula partai yang akan menjadi wadah para pekerja itu direncanakan bisa ikut Pemilu 2019. Namun rencana itu gagal terlaksana. Itulah sebabnya dalam pidatonya, Sonny menegaskan Partai Buruh bakal ikut bersaing dalam Pemilu 2024.

Sonny berharap Partai Buruh pimpinan Said Iqbal belajar dari partai sebelumnya yang berdiri pada 2003. Sonny menceritakan, pada awalnya partai didirikan dengan gegap gempita namun semangat itu justru luntur menjelang pemilu. Meski sempat menempatkan wakilnya di beberapa DPRD kabupaten dan kota namun secara nasional Partai Buruh kala itu gagal melenggang ke Gedung Parlemen di Senayan, Jakarta.

Partai Buruh diketahui sempat lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan nama Buruh Sosial Demokrat (PBSD). Nama itu merupakan perubahan dari partai buruh sebelumnya, Partai Buruh Nasional (PBN). Namun, PBSD gagal memperoleh kursi dalam pemilu nasional, karena hanya mendapatkan 636.397 suara atau 0,56 persen. Selanjutnya pada 2009 PBSD berganti nama menjadi Partai Buruh dan ikut dalam pemilu, namun kembali gagal dengan hanya meraup 265.203 suara (0,25 persen).

Sonny berharap, di bawah komando Said Iqbal Partai Buruh bisa belajar dari kegagalan partai saat masih di bawah kepemimpinannya. Sonny berharap Kongres ke-4 bisa menjadi ajang mengevaluasi kegagalan tersebut.

Sementara itu Said Iqbal dalam pidatonya, Selasa (5/10), langsung memasang target Partai Buruh lolos dan bisa menjadi peserta Pemilu 2024. Said mengatakan, langkah pertama yang harus diupayakan adalah lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Langkah kedua lolos parliamentary threshold. Langkah ketiga ikut bersama partai lain. Jika menang menurut Said, pihaknya akan berkuasa dengan partai-partai lain

Said menjelaskan susunan inti pengurus Partai Buruh adalah Wakil Presiden Partai Buruh Agus Supriyadi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Buruh Ferry Nuzarli, dan Bendahara Umum Luthano Budyanto. Kongres juga menunjuk Sonny Pudjisasono, sebagai Ketua Badan Pendiri atau Ketua Majelis Rakyat Partai Buruh. Sedangkan Ketua Majelis Nasional adalah Agus Ruli Ardiansyah, dan Ketua Mahkamah Partai Riden Hatam Aziz. (ant)