Tri Rismaharini

Kastara.ID, Jakarta – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya buka suara terkait pelaporannya terhadap Zikria Dzatil. Risma berdalih Zikria telah menghinanya dengan mengatakan sebagai kodok. Risma merasa kesal lantaran hinaan itu sama saja merendahkan kedua orang tuanya.

Saat memberikan keterangan di rumah dinasnya di Jalan Sedap Malam, Surabaya (5/2), Risma juga mempertanyakan apa kesalahan yang telah dilakukannya hingga dihina sebagai kodok. Jika dirinya disebut kodok, artinya menurut Risma kedua orang tuanya juga kodok.

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini juga jengkel disebut memiliki muka jelek. Risma menilai olok-olok semacam itu sudah bernuansa politis. Pasalnya ia juga disebut tidak pantas menggantikan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Risma menegaskan, dirinya tidak pernah mengemis jabatan, baik sebagai Wali Kota Surabaya mapun Gubernur DKI Jakarta.

Risma mengaku telah memaafkan Zikria. Meski demikian Risma tidak bersedia menemui wanita asal Bogor itu. Pasalnya ia teringat kedua orang tuanya yang seolah juga dihina. Namun jika keluarga Zikria berniat menemuinya, Risma mengaku tidak mempermasalahkannya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengatakan proses hukum terhadap Zikria Dzatil terus berlanjut. Meski Risma sudah memaafkan Zikria namun menurut Sudamiran hingga saat ini belum ada pencabutan laporan.

Saat memberikan keterangannya, Kamis (6/2), Sudamiran menambahkan bahwa pihaknya telah memeriksa 16 saksi. Namun Sudamiran belum bisa memastikan kapan proses pemeriksaan usai dilaksanakan. Ia mengaku masih terus melengkapi berkas sebelum kasus ini diserahkan ke kejaksaan.

Seperti diketahui, Zikria Dzatil terpaksa harus berurusan dengan hukum. Hal ini setelah Zikria mengunggah foto Risma di akun Facebooknya disertai keterangan foto yang berisi penghinaan. “Anjirrrrr…. Asli ngakak abis…nemu nih foto sang legendaris kodok betina”. (yan)