Bantargebang

Kastara.ID, Bekasi – Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Hetty Andika Perkasa didampingi Wakil Ketua Umum Persit Kartika Chandra Santi Fachruddin beserta Pengurus Pusat Persit Kartika Chandra Kirana memberikan bantuan berupa ratusan paket sembako.

Hal tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian Persit Kartika Chandra Kirana untuk membantu meringankan beban para pemulung di TPU Bantargebang yang terdampak Covid-19.

Kegiatan bakti sosial tersebut digelar di pemukiman kumuh para pemulung, tepatnya di Kampung Ciketing, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang, Bekasi Timur pada Jumat (5/6).

Selain para pemulung, warga yang berada di sekitar pemukiman pemulung tersebut juga mendapatkan bantuan dari Hetty Andika Perkasa yang didistribusikan melalui Babinsa Bantar Gebang.

Menurut Kiman Sumarwan selaku Ketua RW setempat, kegiatan seperti ini baru pertama kali dilaksanakan di wilayahnya, terutama di pemukiman pemulung yang paling kumuh tersebut.

“Ini baru pertama kali di RW 01. Bantuan seperti ini memang sangat membantu meringankan beban mereka, terlebih saat kondisi seperti sekarang ini,” katanya.

Ia pun menjelaskan bahwa ada 115 KK yang berprofesi bebagai pemulung, dan mereka jarang tersentuh bantuan, karena tidak memiliki identitas sebagai warga RW 01.

“Mereka sering pindah-pindah dan tidak terdaftar di kelurahan, sehingga saat ada bantuan mereka tidak dapat, karena tidak memiliki identitas sebagai warga sini,” ucapnya.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kasad dan berharap kegiatan ini dapat dilakukan rutin,” harap Kiman sambil tersenyum.

Sementara itu, salah seorang pemulung bernama Rohmat (40) yang didatangi langsung oleh Hetty mengatakan, bantuan ini sebagai bentuk perhatian bagi dirinya dan juga warga di pemukiman kumuh tersebut.

“Selama covid penghasilan saya menurun, kalau dulu sehari dapat 50 ribu, sekarang hanya 20 ribu perhari, itupun kalau lancar,” ujarnya.

Hal tersebut tidak disangkal oleh Napih (50) yang gubuknya berseberangan dengan Pak Rohmat.

“Akibat penghasilan menurun, istri saya hanya masak bawang campur cabe pake garam,” ucap Napih.

“Dengan adanya bantuan ini, Alhamdulillah saya bisa makan enak,” tutur bapak empat anak yang sudah terjun menjadi pemulung sejak 2004 tersebut.

Sementara itu di tempat terpisah, Danramil Bantagebang Kapten Inf Pardi menyampaikan bahwa tempat diadakannya baksos oleh Ibu Kasad itu merupakan tempat terkumuh di antara beberapa pemukiman pemulung yang ada di wilayahnya.

“Pemukiman tadi itu yang paling kumuh, apalagi saat musim hujan, selain menimbulkan bau yang tidak sedap ditambah pula dengan jalannya becek,” tuturnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Dandenma Mabesad, Dandim 0507/Bekasi Kota, Lurah Sumur Batu, dan aparatur pemerintahan kelurahan setempat. (wepe)