Remaja

Kastara.id, Jakarta – Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas harus dimulai dari remaja. Jika dilihat remaja saat ini, yang menderita anemia cukup tinggi sekitar 17-25 persen dengan usia 15-64 tahun.

“Apabila sudah menikah dengan kadar anemia, dia tidak mengetahui pola makan yang benar, bagaimana dia mengetahui bahwa kehamilan itu sangat penting, dan menuju kematian bagi dirinya sendiri. Jadi artinya 1000 hari kehidupan penting sekali,” kata Menkes, Rabu (7/2).

Sambungnya, 270 hari di dalam kandungan harus betul-betul diberikan nutrisinya yang baik untuk ibu dan bagi janinya. Selanjutnya 730 hari berada di luar kandungan, harus diberikan makanan yang tepat seperti ASI eksklusif serta makanan pendamping ASI hingga usia dua tahun.

Karena makanan yang tepat dibutuhkan untuk mengembangkan otak anak seoptimal dan semaksimal mungkin sehingga menjadi anak yang cerdas. Juga diberikan stimulasi yaitu kasih sayang dan sentuhan orang tua. SDM yang berkualitas juga diperlukan Indonesia agar menjadi negara yang tangguh dan kuat.

Untuk menjadi sehat, kata Menkes, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seorang perempuan yaitu pertama, perempuan harus memiliki pengetahuan, untuk mendidik dan menjaga kesehatan anak. Selain itu juga harus mengerti mengapa membutuhkan ASI, juga makanan pendamping asi bagi anak-anak.

Yang kedua yaitu harus menjaga diri sendiri dan harus sehat. Maka dari itu, pekerja perempuan harus mengetahui keluarga berencana (KB) dan bisa mengatur antara bekerja, kehamilan, memiliki anak, kemudian mengatur rumah tangga.

Artinya harus mengetahui kemampuan rumah tangga, berapa anak yang dibutuhkan, disesuaikan dengan penghasilan suami istri. Yang ketiga, perempuan harus bisa mengelola keuangan keluarga. Dan yang terakhir seorang perempuan juga harus mengetahui lingkungan yang asri, bersih, sehat, bagi anak-anak dan keluarga. (nad)