MotoGP 2020

Kastara.ID, Jakarta – Pembalap asal Spanyol Marc Marquez mengakui bahwa pihak Ducati telah mengontaknya untuk meminta ‘informasi’ tentang masa depannya. Hal itu diungkapkannya dan telah berlangsung sebelum ia menyetujui kontrak baru yang diberikan Honda selama empat musim berikutnya.

Raihan enam gelar juara dunia dalam tujuh musim terakhir, tentu membuat Marquez menjadi incaran teratas tim mana pun, termasuk Ducati. Pabrikan Italia itu sudah tak sabar kembali meraih gelar juara dunia.

Alasan Marquez tak setuju dengan Ducati dan pada akhirnya tetap bertahan di Repsol Honda lebih disebabkan pabrikan Jepang punya proyek terbaik dari sudut pandang olahraga, ditambah dengan ‘keputusan hati’ Marquez.

Hingga kini Marquez masih memegang teguh pendiriannya bahwa ‘tidak akan meninggalkan pabrikan yang telah memberinya kesempatan naik ke MotoGP’.

“Saya kini berusia 27 tahun, saya mendapat kontrak (baru) selama empat tahun lagi. Anda tidak pernah tahu,” papar Marquez kepada Sky Sport Italia, seperti dilansir Crash, ketika ditanya apakah dia akan pindah ke tim lain untuk mencoba motor berbeda.

“Saya mendengar orang mengatakan bahwa saya harus menang dengan motor lain juga, tapi saya membuat keputusan hati. Mereka (Honda) memberi saya kesempatan untuk naik ke MotoGP dari Moto2 dan untuk menang. Saya mendengar (dari) Ducati, yang meminta informasi, tapi proyek Honda adalah yang terbaik dari sudut pandang olahraga. Saat ini saya mengatakan tidak (tentang mengendarai motor lain), tapi di masa depan Anda tidak pernah tahu,” jelas Marquez.

Soal Marquez mau menerima kontrak panjang empat musim sampai 2024 mendatang, ada beberapa alasan yang diungkapkannya. “Gagasan pertama adalah dari Honda. Kami mulai berbicara dan kami melihat bahwa itu adalah proyek yang menang (menguntungkan) untuk semua orang (pihak). Itu muncul sebagai proyek empat tahun, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah. Pada akhir kontrak kami akan melihat apakah kami benar,” terangnya.

Seperti diketahui, jika Marquez berhasil kembali memenangkan gelar tahun ini, raihannya akan sama dengan pembalap Italia, Valentino Rossi sebagai juara paling sukses di era kelas utama modern ini. Kemenangan tersebut hanya tertinggal satu gelar di belakang rekor delapan kali juara dunia sepanjang masa yang masih dipegang pembalap Giacomo Agostini di kelas utama. (hop)