Palestina

Kastara.ID, Jakarta – PBB mendesak Israel untuk menghentikan penghancuran dan penggusuran sejumlah kawasan pengungsi Palestina di Sheikh Jarrah, tepi Barat.

Koordinator program perdamaian PBB di Timur Tengah Tor Wennesland mengatakan bahwa aktvitas penggusuran pengungsi Palestina di Syekh Jarrah dan lingkungan lain di Yerusalem Timur sangat memprihatinkan.

Sementara Organisasi kemanusiaan Red Crescent pada hari Kamis (6/5) mengatakan, ada 22 warga Palestina terluka dalam bentrokan semalam dengan polisi Israel di Yerusalem timur.

Dilansir dari Arab News, kasus hukum yang saat ini berpusat pada rumah empat keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah dekat tembok Kota Tua Yerusalem di atas tanah yang diklaim oleh orang Yahudi.

“Dalam beberapa hari terakhir saja, dua warga Palestina, termasuk seorang wanita dan seorang anak, tewas dalam insiden terpisah oleh pasukan keamanan Israel (ISF) dalam konteks bentrokan atau penyerangan,” kata Wennesland.

Ia juga menyampaikan seorang Israel dibunuh oleh seorang Palestina dalam penembakan drive-by, dan beberapa lainnya terluka.

Wennesland mengatakan, pelaku kekerasan di semua sisi harus dimintai pertanggungjawaban dan segera dibawa ke pengadilan.

“Saya menyerukan kepada para pemimpin politik, agama dan masyarakat di semua sisi untuk berdiri teguh melawan kekerasan, hasutan dan retorika yang menghasut,” lanjut Wennesland.

Di lain pihak, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris mendesak Israel untuk menghentikan keputusannya untuk lebih lanjut membangun permukiman baru di Tepi Barat.

Melalui pernyataan bersama, negara-negara Eropa tersebut mendesak pemerintah Israel untuk membatalkan keputusannya untuk memajukan pembangunan 540 unit permukiman di daerah Har Homa E di Tepi Barat.

“Jika diterapkan, pembangunan permukiman di Har Homa akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada prospek Negara Palestina yang layak,” tulis kelima negara dalam pernyataan bersama. (ant)