Nusa Penida Festival

Kastara.id, Jakarta – Pariwisata Bali tak akan pernah ada habisnya untuk dinikmati. Salah satu buktinya adalah Festival Nusa Penida yang akan berlangsung pada 6 hingga 9 Desember 2017 di Kabupaten Klungkung, Bali.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Klungkung yang tetap menghadirkan Nusa Dua Festival 2017. Hal ini akan menjadi bukti bahwa pariwisata dan kehidupan di Bali aman dan berjalan seperti biasa.

Pemerintah sendiri ujar Menpar Arief Yahya akan selalu memberikan informasi terupdate mengenai perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Agung.

“Salah satunya melalui Bali Tourism Hositality (baca: Crisis Centre Kemenpar) untuk mengantisipasi kebutuhan Wisman selama periode terjadinya bencana,” ujar Menpar Arief Yahya.

Ada tiga hal yang akan menjadi acuan dalam Bali Tourism Hospitality. Yakni tahap Mitigasi Krisis Pariwisata yang terdiri atas Tahap Tanggap Darurat, Tahap Rehabilitasi, dan Tahap Normalisasi sesuai acuan standar UNWTO.

“Kami selalu menggunakan global standart, yang sudah teruji puluhan kali di seluruh dunia, yang direkomendasi UNWTO. Saat ini masih masuk di tahap Tanggap Darurat,” kata Arief Yahya.

Selain sebagai bentuk pelestarian adat budaya, festival yang memasuki tahun ke-4 penyelenggaraan ini juga menjadi bentuk promosi pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Terlebih saat ini di tengah meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung.

“Meskipun kondisi Gunung Agung masih awas dan menyebabkan menurunnya jumlah wisatawan secara umum, namun kami tetap melakukan promosi wisata. Karena Nusa Penida masih aman untuk dikunjungi dan layak untuk didatangi, apalagi Bandara Ngurah Rai sudah dibuka kembali untuk penerbangan,” ujar Bupati Klungkung I Nyoman Suwitra.

Bupati mengatakan, kegiatan ini akan menjadi bukti kepada wisatawan bahwa kehidupan masyarakat dan pariwisata di Bali masih berjalan seperti biasa. Kegiatan yang terganggu hanyalah dalam radius tertentu dari puncak Gunung Agung.

Hingga saat ini pihak berwenang menekankan bahwa Bali masih aman. Lokasi zona bahaya Gunung Agung hanya berada di radius delapan kilometer dari puncak dengan perluasan sektoral sepuluh kilometer dari puncak Gunung Agung ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat daya.

“Saya berharap pariwisata Bali tidak terjun bebas dan kami berharap temen-teman yang bergerak di pariwisata agar mengeluarkan segala inovasinya dan meyakinkan wisatawan bahwa Bali masih aman,” ujarnya.

Nusa Penida sendiri memang dikenal dengan deretan pantainya yang indah. Sederet ulasan tentang pulau nan cantik, pantai berpasir putih, dihempas ombak laut lepas, akan langsung terpampang. Sudah tak terhitung media, baik lokal maupun asing yang mengulas tentang keindahan Nusa Penida.

Sejumlah pantainya antara lain Broken Beach alias Pantai Pasih Uug dan Pantai Atuh. Namun, banyak spot di Nusa Penida yang sebenarnya sayang dilewatkan oleh wisatawan.

Air Terjun Seganing, Pura Gunung Cening, dan Teluk Manta adalah beberapa tempat lain yang bisa Anda kunjungi. Keindahan Angels Billabong bagaikan permata tersembunyi. Angels Billabong menawarkan kolam alami berwarna biru kehijauan di antara tebing kapur.

Semua keindahan itu dapat dinikmati dalam Nusa Dua Festival 2017 yang dirangkai dengan berbagai kegiatan. Seperti diketahui, selama empat hari penyelenggaraan, Festival Nusa Penida 2017 akan menggabungkan kekuatan seni budaya serta olahraga air yang menjadi potensi besar yang ada di Nusa Penida atau Kabupaten Klungkung.

Selain Nusa Penida, juga ada Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Para wisatawan akan diajak untuk menikmati wisata bahari seperti sailing, snorkeling, surfing dan olahraga laut lainnya juga akan tersedia.

Ada juga kejuaraan surfing internasional, lomba sampan, snorkling serta diving. Juga akan melakukan kegiatan bersih pantai dan penanaman terumbu karang.

“Dalam festival ini akan memperlihatkan agenda kegiatan ritual ngaturang pekelem dan touring maupun diskusi tentang pariwisata,” ujarnya.

Dalam diskusi nanti, kata Suwitra, juga membahas bagaimana mencari solusi melihat situasi pariwisata saat ini ditengah aktivitas vulkanik Gunung Agung saat ini.

“Kami tidak ingin menyerah pada nasib dan sebagai manusia harus tetap berusaha dan mendorong semua pihak ikut membangkitkan pariwisata Bali lagi,” ujarnya. (mar)