Sumbar

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Geridra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya mengevaluasi kembali rencana pencalonan Andre Rosiade sebagai Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) pada pemilihan kepada daerah (Pilkada) 2020. Hal ini setelah Andre melakukan penggerebekan pekerja seks komersial (PSK) berinisial NN. Tindakan tersebut ternyata justru menimbulkan polemik. Terlebih ada dugaan anggota Fraksi Gerindra DPR RI itu sengaja melakukan penjebakan.

Saat memberikan keterangan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta (7/2), Sufmi menyatakan pihaknya perlu mempertimbangkan keseimbangan di masyarakat. Termasuk niatan untuk mencalonkan Andre sebagai Gubernur Sumbar. Namun Sufmi menegaskan, partai pimpinan Prabowo Subianto itu belum memutuskan siapa yang bakal diusung pada Pilkada Sumbar 2020. Ia menyebut Partai Gerindra masih menggodoknya.

Sufmi juga menyampaikan permohonan maaf atas tindakan Andre yang menuai banyak kecaman. Terlebih tindakan Andre yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumbar itu telah menyebabkan situasi menjadi tidak kondusif. Selain itu Sufmi menyebut DPP Partai Gerindra akan segera memanggil Andre guna dimintai keterangan.

Sebelumnya pada Ahad (26/1), Polda Sumbar berhasil membongkar praktik prostitusi online di salah satu hotel di Kota Padang. Pada penggerebekan ini polisi berhasil mengamankan seorang PSK berisial NN berusia 27 tahun dan AS berusia 24 tahun yang diduga bertindak sebagai mucikari.

Polisi juga mengamankan barang bukti beripa telepon genggam, alat kontrasepsi, dan uang sebesar Rp 750 ribu. Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, penggerebekan itu dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan dari anggota DPR RI Andre Rosiade.

Sementara itu Andre Rosiade menduga ada keterlibatan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam polemik penggerebekan PSK. Pasalnya serangan dan kecaman kepadanya bermunculan setelah Andre menyebut Ahok sebagai Komisaris Utama tapi berasa Direktur Utama. Ahok diketahui saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.

Andre menyebut, penggrebekan dilakukan pada Ahad (26/1). Tapi serangan terhadap dirinya muncul sejak Selasa (4/2). Sedangkan ia mengkritik Ahok pada Senin (3/2). (ant)