Kastara.id, Depok – Curah hujan lebat di wilayah Bogor dan sekitarnya yang berlangsung sepanjang siang hingga malam, Sabtu (7/4), berdampak pada produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta Kota Depok. Bahan baku air menjadi keruh dan sementara terhenti. Demikian diungkapkan Manajer Pemasaran PDAM Tirta Asasta Imas Dyah Pitaloka kepada Kastara.id (8/4).

Lumpur dan sampah luapan sungai Ciliwung telah menutupi bak pompa air baku IPA Legong di Mekar Jaya, Kecamatan Sukmajaya, sehingga air berubah warna.

Imas mengatakan, luapan air sungai tersebut membuat air baku mengalami kekeruhan yang sangat tinggi mencapai di atas 3000 NTU (Nephelometric Turbidity Unit). Padahal bahan baku yang bisa diproduksi, kekeruhan maksimalnya adalah 600-1000 NTU.

Dampak luapan tersebut mengakibatkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) tidak dapat berproduksi. Akibatnya pengaliran air kepada 45.000 pelanggan di wilayah Sukmajaya, Cilodong, Tapos, dan Cimanggis, terhenti sejak pukuk 02.30 WIB.

Ditambahkan Imas, gangguan serupa juga terjadi di IPA Citayam. “Diperkirakan lebih dari 15.000 pelanggan di Kecamatan Pancoran Mas, Beji, Cipayung, dan Sawangan, juga tidak mendapat pasokan air bersih,” ujarnya.

Terkait dengan terhentinya pasokan air bersih di beberapa wilayah di Kota Depok, pihak manajemen PDAM Tirta Asasta menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pelayanan kepada pelanggan.

Untuk menanggulanginya, jelas Imas, petugas sedang membersihkan endapan lumpur. “Untuk sementara, pengaliran air bersih belum dapat diperkirakan kapan kembali normal. Kita tunggu debit air dan penurunan tingkat kekeruhan air di bawah 1000 NTU,” ujar Imas.

Sementara menunggu IPA berproduksi kembali, PDAM mensuplai air kepada pelanggan melalui tiga unit mobil tanki. Diakui oleh Imas, dengan keterbatasan jumlah armada, sehingga tidak semua pelanggan mendapatkan pelayanan mobil tanki.

Ke depan Imas sangat berharap, masyarakat harus lebih peduli terhadap lingkungan agar kejadian ini bisa dihindari.

“Peran serta pemangku kepentingan terhadap kepedulian lingkungan sumber air, juga sangat dibutuhkan. Salah satunya dengan tidak membuang sampah apa pun ke sumber air baku. Juga tidak mendirikan bangunan yang tidak sesuai peruntukan lahan, serta melakukan penghijauan,” tandasnya. (*)

Reporter: Rudi Irwanto-Kastara.ID
Editor: Dwi