Kastara.id, Jakarta – Ketua DPR RI Setya Novanto komentari terpilihnya Emmanuel Macron sebagai Presiden Prancis menggantikan Francois Hollande. Menurut orang nomor satu di DPR itu, terpilihnya Macron menjadi sejarah tersendiri bagi Prancis.

Macron memperoleh 65 persen suara pemilih. Ini cukup membuktikan bahwa dirinya mampu memberi harapan, ide, pemikiran, dan gagasan baru tentang Prancis, Uni Eropa, dan dunia masa depan.

“Saya terkesan atas rasionalitas pemilih yang telah menitip harapan pada keberlangsungan hubungan yang baik antarnegara dan antarwarga negara di dunia,” kata Setya Novanto dalam siaran persnya, di Jakarta (7/5).

Ide-ide dan gagasan Macron dikenal sangat populis, tidak identik dengan kanan maupun kiri yang selama ini akrab terdengar dalam perpolitikan Eropa.

Macron mampu memadukan saripati yang baik dari kedua ekstrim tersebut, mengakomodasi berbagai kepentingan Eropa dan kepentingan globalisasi, namun tidak kehilangan ketegasan pada paham-paham radikal yang berpotensi memecah belah dan mendestruksi kehidupan masyarakat.

Kemenangan Macron membuktikan bahwa rakyat dunia di alam demokrasi, khususnya Prancis, begitu dewasa dan matang dalam memahami kondisi globalisasi dan kepentingan yang mengakomodasi berbagai perbedaan. “Perbedaan bukanlah musuh, melainkan dikelola sebagai kekuatan bersama,” katanya.

Sejarah baru telah tercipta, dan akan diawali oleh Macron. Sebagai negara besar dan demokratis, Indonesia tentu memiliki tempat penting bagi Prancis. Sebagai negara besar, Indonesia mampu menjadi contoh bagi upaya-upaya pengembangan kehidupan berdemokrasi, mengelola perbedaan dengan baik, dan mengakomodasi berbagai kepentingan yang berbeda-beda tanpa menimbulkan gejolak signifikan dalam kehidupan sosial dan kemasyarakatan.

Sama halnya dengan bangsa kita, Indonesia adalah negara dengan kebhinnekaan yang unik, namun tetap bertahan di bawah panji-panji persatuan dan kesatuan. Meski globalisasi melahirkan berbagai ekses-ekses bagi budaya dan ideologi, Indonesia mampu menghadirkan Pancasila sebagai dasar dan filosofi kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Terlebih lagi Presiden kita, Bapak Joko Widodo yang kita ketahui selalu memiliki ide-ide segar tentang masa depan, tentang kehidupan yang aman, damai, sejuk serta eksistensi negara yang besar, namun tetap menanamkan benih-benih kesatuan dan persatuan di ladang keberagaman, sehingga kebhinekaan jusru menjadi pemersatu sekaligus kekuatan di dalam NKRI,” ujar Setnov.

Setnov juga memandang ide dan gagasan tersebut sejalan dengan apa yang sedang dikembangkan di negara-negara Eropa saat ini. “Indonesia di bawah kepemimpinan Bapak Joko Widodo mampu menjadi contoh yang baik dan preseden yang sempurna tentang bagaimana menjalankan nilai-nilai demokrasi, bahkan di negara yang nemiliki pemeluk Islam mayoritas di dunia,” katanya.

Kepada Emmanuel Macron, Setya Novan menyampaiian selamat atas terpilihnya sebagai Presiden Perancis. “Selamat bekerja, semoga mampu menghadirkan masa depan hubungan Indonesia dan Perancis yang lebih baik di masa yang akan datang,” ujarnya. (arya)