Panglima TNI

Kastara.ID, Jakarta – Komisi I DPR RI mengenakan kostum ala militer saat melakukan uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

“Penggunaan kostum ala militer tentu sangat disayangkan mengingat DPR RI lembaga politik representasi sipil. Karena itu, tak sepatutnya Komisi I DPR RI dalam acara resmi di Gedung DPR RI mengenakan kostum militer,” komentar M Jamiluddin Ritonga, Pengamat Komunukasi Massa Universitas Esa Unggul Jakarta dalam bincang pagi kepada Kastara.ID, Senin (8/11).

Menurut pengamat yang biasa disapa Jamil ini, kesan menghormati dan empati terhadap Andika Perkasa juga tidak beralasan. Sebab, dalam pertemuan itu agendanya uji kepatutan dan kelayakan di mana Komisi I harus menguji kelayakan Andika Perkasa menjadi Panglima TNI. “Karena itu, Anggota Komisi I harusnya mengenakan simbol-simbol DPR RI, bukan militer,” tandasnya.

Jamil melihat, marwah DPR RI sudah tidak dijaga ketika uji kepatutan dan kelayakan selesai. Anggota Komisi I berlomba-lomba ingin selfi bersama Andika Perkasa. Perilaku seperti ini sangat tidak pantas bila dilihat dari fungsi DPR RI, khususnya fungsi pengawasan.

“Anggota DPR RI terkesan bukan melakukan uji kepatutan dan kelayakan. Mereka justru terkesan sedang bertemu fans berat, sehingga berlomba-lomba minta foto bersama,” ungkapnya.

Jadi, mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini justru melihat bahwa anggota Komisi I tampaknya larut dan menyatu dengan Andika Perkasa. Sekat-sekat yang seharusnya ada dalam uji kepatutan dan kelayakan hilang dengan sendirinya.

Karena itu, patut dipertanyakan kesungguhan anggota Komisi I dalam melakukan uji kepatutan dan kelayakan. Mereka justru terkesan temu fans daripada melakukan uji kepatutan dan kelayakan.

“Hal memalukan seperti itu tentu tidak boleh terulang lagi. Setiap anggota DPR RI seharusnya tahu fungsinya sehingga dapat menjaga sikap dan perilakunya,” jelas penulis buku Riset Kehumasan ini.

Seharusnya anggota Komisi I dapat menjaga marwah DPR RI. “Jagalah simbol-simbol DPR RI dan jalankan fungsinya secara konsekuen. Jangan kecewakan rakyat yang telah memilihmu,” pungkas Jamil. (dwi)