Ramadan

Kastara.ID, Depok – Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono memberikan PeRan atau Pesan Ramadan di malam ketujuh bulan Ramadan 1443 Hijriah. Dalam PeRan ini, dirinya menyampaikan pesan dengan tema Kuat Karena Iman.

“Seberapa kuat kita bisa menahan puasa?” kata Imam yang dimuat situs resmi Pemkot Depok (8/4).

Imam menceritakan, sebagai keluarga muslim pasti semua diajarkan untuk berpuasa sejak kecil. Dikatakannya, sejak kecil jika dirinya berpuasa 30 hari penuh, pasti saat hari raya Lebaran akan diberikan hadiah oleh orang tua. Biasanya berupa uang lebaran yang tak seperti biasa, tentu bagi seorang anak pasti bahagia.

“Suatu hari sewaktu saya berpuasa ditanya oleh teman saya yang lebih besar, mungkin dulu saya SD ditanya teman saya yang SMP ditanya kamu kalau puasanya pol (dalam bahasa Betawi) dikasih apa sama orang tua? Saya jawab, akan dikasih uang Rp 5000. Dulu besar, mungkin ukuran sekarang Rp 50.000,” tuturnya.

“Lalu dia berkata, mau gak kamu saya kasih Rp 5000 sekarang terus gak puasa. Saya sempat berpikir sebentar dan tidak menjawab. Wah asik juga ya sudah tidak susah harus puasa dan tidak usah menunggu lama 30 hari saya sudah dapat uang yang dijanjikan orangtua,” ungkapnya.

Imam melanjutkan, ada kisah yang lebih menarik lagi. Ada orang yang sudah tua bernama Abbas bin Bisyr selalu tidak pernah absen dalam salat tarawih di masjid disalah satu Universitas Syariah di Timur Tengah. Di masjid tersebut selalu sang Imam menyelesaikan bacaan 3 juz dalam 1 malam.

Banyak anak-anak muda atau mahasiswa yang ikut salat tidak sekuat orang tua tersebut. Ternyata beliau sudah melakukan aktivitas tarawih di masjid tersebut selama lima tahun.

Menurut Imam, ketika ditanya mengapa beliau sudah tua tapi kuat mengikuti salat tarawih 3 juz permalam. Orang tua itu menjawab, “Kamu berdiri dengan kekuatan fisik, sementara saya berdiri sholat dengan kekuatan iman”.

Inilah jawaban kenapa seseorang betah berlama menikmati ayat-ayat Alquran dan mentadabburinya. Ayat yang dibaca bukan sekedar keluar dari makhorijul huruf, bukan pula sekedar menghitung jumlah lembar halaman. Atau menghitung berapa kali khatam. Meski itu juga penting. Itulah kenikmatan dan kekuatan iman.

Rasulullah SAW dan para sahabat mampu berjalan ratusan kilometer di panas terik, berhari-hari menuju Madinah saat hijrah, meneruskan risalah dakwah, karena iman. Maka Imam mengajak kaum musliman untuk berpuasa karena iman. Menahan hawa nafsu, haus dan lapar karena iman kepada Allah SWT.

Kerjakanlah segala amal yang diperintahkan Allah baik wajib dan sunah pada bulan suci ini semaksimal mungkin karena ketaatan kepada-Nya. Teruslah berlatih dalam beramal untuk mendapatkan ke ikhlasan dan menyakini akan adanya pembalasan di akhirat kelak.

‎إِنَّا نَحۡنُ نُحۡيِ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَنَكۡتُبُ مَا قَدَّمُواْ وَءَاثَٰرَهُمۡۚ وَكُلَّ شَيۡءٍ أَحۡصَيۡنَٰهُ فِيٓ إِمَامٖ مُّبِينٖ

“Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh)”. (Yasin: 12). (dha)