Mako Brimob

Kastara.id, Jakarta – Lima anggota kepolisian yang gugur saat bentrokan dengan narapidana teroris di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat, merupakan personel terbaik. Hal itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi M Iqbal di Jakarta, Rabu (9/5).

Lima anggota yang meninggal dunia itu yakni Iptu Yudi Rospuji Siswanto, Aipda Denny Setiadi, Brigadir Polisi Fandy Setyo Nugroho, Brigadir Satu Polisi Syukron Fadhli, dan Brigadir Satu Polisi Wahyu Catur Pamungkas.

“Mereka dalam rangka tugas negara dan kepolisian khususnya anggota Densus 88, sekali lagi ini adalah Bhayangkara terbaik Polri,” ujar Iqbal.

Peristiwa di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, tegas Iqbal, adalah pembangkangan narapidana teroris terhadap standar operasional prosedur di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua. Mereka terbukti melawan petugas, merebut senjata, bahkan menyandera hingga menewaskan lima anggota Polri.

Meskipun menyebabkan korban meninggal dunia lima anggota Polri dan seorang narapidana teroris, lanjut Iqbal, Polri mengedepankan pendekatan persuasif untuk membebaskan seorang anggota Polri yang masih disandera. “Kami tidak ingin ada korban lebih banyak, kami menghargai HAM (Hak Asasi Manusia),” tambahnya.

Menurutnya, penegakan hukum dan tindakan tegas sebagai upaya terakhir yang dilakukan Polri jika narapidana teroris enggan bernegosiasi dan menyerahkan diri.

Jumlah total narapidana yang menghuni blok tahanan mencapai 130 orang namun polisi masih memetakan penghuni yang terlibat bentrokan. Sementara narapidana teroris yang merebut senjata api setidaknya mencapai lima pucuk sesuai jumlah anggota Polri yang gugur, pungkas Iqbal. (npm)