BUMN

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pihaknya akan memberikan pelatihan atau pendidikan kepada komisaris yang masih belum berpengalaman. Terutama bagi pihak-pihak yang terbilang baru memasuki dunia korporasi.

Hal itu disampaikan Erick, 7 April 2021 silam. Erick menuturkan, nantinya pola pikir para komisaris akan dibuat agar sama dengan visi dan misi BUMN. Dengan kesamaan itu, Erick berharap para komisaris bisa menjalin kerja sama para direksi.

Bos Grup Mahaka ini menuturkan rencana tersebut sesuai dengan intruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Indonesia pada 2045 menjadi negara maju. Selain itu BUMN diharapkan bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. Hal itu juga menjadi salah satu elemen utama untuk mencapai cita-cita nasional menjadi negara maju.

Sementara mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengatakan, rencana pelatihan itu membuktikan para komisaris diangkat bukan berdasarkan kompetensi. Melalui cuitan di akun twitternya @msaid_didu (7/6), Said menyebut komisaris hanya sebagai ajang bagi-bagi jabatan saja.

Padahal menurut Said, salah satu cara mengurangi biaya pendidikan adalah dengan mengangkat pengelola BUMN, baik direksi maupun komisaris yang berpengalaman dan kompeten. Bukan dengan cara memberikan pelatihan. Said menilai, enak sekali para komisaris itu, sudah terima gaji besar masih pula mendapat pelatihan.

Pemilik akun @notaslimboy menyebut program pelatihan komisaris mirip seperti anak magang Indomaret saja. Pemilik akun @einstein_idn mengibaratkan kapal rusak dan sudah hampir tenggelam tapi anak buah kapal (ABK)-nya justru baru mau ikut pelatihan. Anehnya ABK yang mahir dan terlatih justru ditendang semua.

Pemilik akun @harmono83 menuliskan
“Aneh emng di bilang bagi bagi jabatan marah!!di bilang orang yang tidak berkompeten marah trs bilang jangan under estimated!!Fakta nya mau di kasih pelatihan dlu…Ambyaar wes lah sak karepmu..Angel tenan maunya menang sendiri.”

Penceramah Hilmi Firdausi melalui akun twitternya @Hilmi28 menyindir rencana pelatihan itu dengan menuliskan, “Alhamdulillah, sekarang semua bisa jadi komisaris.” (ant)