IPM

Kastara.ID, Jakarta – Pemprov DKI Jakarta mengadakan Kajian #JakartakeDepan dengan tema Jakarta Berdaya Melalui Keluarga Berencana secara daring pada Kamis (9/6).

Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta pada kesempatan itu menyampaikan berbagai program berkaitan dengan pembangunan keluarga untuk kepentingan kemajuan Jakarta ke depan.

Kepala Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta, Tuty Kusumawati mengatakan, Pemprov DKI Jakarta mensyukuri hal-hal yang telah dicapai bersama dengan seluruh komponen penggerak pembangunan di Provinsi DKI Jakarta. Salah satu indikatornya yakni Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dari waktu ke waktu mengalami peningkatan.

“Di tahun 2021, DKI Jakarta dengan 81,11 angka IPM, masih menempati urutan pertama untuk di Indonesia. Jadi dari 34 provinsi kita masih menempati urutan pertama,” katanya.

Angka-angka yang membangun IPM itu terdiri dari tiga komponen dasar. Variabel-variabelnya merepresentasikan angka harapan hidup yakni tingkat kesehatan, pendidikan, dan perekonomian.

“Ketiga komponen itu membentuk IPM yang kita capai sampai hari ini, yang masih terbaik. Mengenai isu kependudukan yang tidak terlepas juga dari isu keluarga berencana, IPM bisa dilengkapi dengan indeks-indeks lainnya, indeks pembangunan keluarga misalnya,” ujar Tuty.

Mengenai keluarga berencana, ia menyampaikan paparan dengan poin gambaran umum, visi misi gubernur, delapan fungsi dan lima dimensi keluarga, layanan Pemprov DKI Jakarta, pembangunan keluarga, dan pelayanan keluarga. Tuty mengatakan, visi gubernur tahun 2017-2022 adalah Jakarta kota maju, lestari, berbudaya yang warganya terlibat mewujudkan keberadaban, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua.

Dari visi tersebut, misi pertama yang memayungi Dinas PPAPP yakni menjadikan Jakarta kota aman, sehat, cerdas, berbudaya dengan memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan, dan memanusiakan.

Dalam pelaksanaannya, Pemprov DKI Jakarta antara lain menginisiasi layanan kesejahteraan keluarga satu pintu dengan pendataan keluarga secara terpadu satu pintu. Kegiatan itu dilaksanakan secara kolaborasi oleh Dinas PPAPP dengan Tim Penggerak PKK yang melibatkan 76.114 orang anggota dasawisma PKK. Kegiatan lain yang merupakan terobosan adalah Pos Sahabat Perempuan dan Anak (Pos SAPA). Pos tersebut sudah ada di BUMD, halte-halte, stasiun, perguruan tinggi, dan di 324 RPTRA.

Banyak lagi kegiatan yang sudah dilakukan secara kolaboratif dan disampaikan dalam kajian itu. Misalnya, kampanye antikekerasan yang belum lama ini mendapat penghargaan dari MURI. Pihaknya menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi, BUMD-BUMD, Polda Metro Jaya, LSM/NGO, komunitas, dan banyak lagi. (hop)