TKA China

Kastara.ID, Jakarta – TKA China masuk Indonesia seiring banyaknya investor China yang berinvestasi di Indonesia. Mereka setiap berinvestasi berupaya membawa tenaga kerjanya.

“Indonesia memang membolehkan investor asing membawa tenaga kerjanya. Syaratnya tenaga kerja itu memang memiliki keahlian khusus yang belum dimiliki Indonesia,” ungkap Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga, Jumat (9/7) siang.

Jadi, sepanjang tenaga kerja itu memiliki keahlian khusus dan belum dimiliki Indonesia, para investor tentu boleh membawanya ke Indonesia. Hal itu tidak hanya dilakukan investor China, tapi juga investor dari Jepang, Korea, Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan lainnya.

“Masalahnya, apa semua TKA China yang dibawa investor China ke Indonesia memang memiliki keahlian khusus? Kalau iya, apa sebanyak itu setiap perusahaan China yang berinvestasi ke Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus?” papar Jamil mempertanyakan.

Menurut Jamil, namanya tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus itu umumnya dalam jumlah terbatas. Jarang ada perusahaan yang memerlukannya dalam jumlah banyak.

“Kiranya jumlah yang terlalu banyak itulah yang membuat publik meragukan keahlian TKA China yang bekerja di Indonesia. Hal ini membuat muncul rumor TKA China di Indonesia banyak yang masuk kategori pekerja kasar. Rumor inilah yang kemudian memicu kemarahan masyarakat setiap TKA China datang ke Indonesia,” jelas mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini.

Celakanya, pemerintah sudah kerap membantah rumor tersebut. Hanya saja publik tetap tidak percaya atas keterangan resmi pemerintah.

Untuk memastikan semua TKA China benar-benar memiliki keahlian khusus, sebaiknya pemerintah membentuk tim independenn. Tim ini diberi kewenangan penuh untuk melakukan investigasi ke semua perusahaan dari China yang berinvestasi di Indonesia.

“Hasil kerja tim independen itulah nantinya yang dapat membuka tabir TKA China sesungguhnya. Publik kiranya akan lebih mempercayai kalau tim independen ini yang mengumumkan hasil investigasinya,” jelas Jamil lagi.

Jadi, selama belum ada hasil dari tim independen, aelama itu pula sebagian publik tidak akan percaya TKA China di Indonesia semuanya tenaga ahli. Kiranya itulah persoalan utama TKA China di Indonesia. (dwi)