Brawijaya Hospital Saharjo

Kastara.ID, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Brawijaya Hospital Saharjo yang berlokasi di Jalan Dr. Saharjo No. 199, Tebet Barat, Jakarta Selatan, Rabu (9/9) pagi.

Dalam kesempatan tersebut, Anies berharap adanya peningkatan kualitas kesehatan di Jakarta dengan menghadirkan teknologi terbaru dan kapasitas sumber daya manusia terbaik sehingga sistem kesehatan yang berkelanjutan dapat terjadi dalam jangka panjang.

“Karena itu kami berharap Brawijaya Hospital Saharjo yang sudah melangkah satu tahap ke depan mengisi ruang kualitas, menghadirkan teknologi terbaru, mengumpulkan kapasitas sumber daya terbaik dalam sebuah lokasi yang amat strategis di Jakarta dikombinasikan dengan membaca perubahan yang sedang terjadi ke depan. Supaya solusi yang diberikan di tahun 2020 ini adalah tetap solusi di tahun 2030,” ungkap Anies seperti dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta, Rabu (9/9).

Lebih lanjut Anies menyebut, pandemi COVID-19 telah memberikan hikmah atas kesadaran sistem medis dan pelayanan kesehatan masyarakat di dunia. Anies menjelaskan bahwa ketika jumlah orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan terus meningkat, sistem pelayanan kesehatan menunjukkan keterbatasannya.

“Tapi juga saya rasa ada hal penting yang perlu kita perhatikan bahwa ke depan, tren mulai bergeser dan beralih dari volume based service atau fee based service (pelayanan berbasis kapasitas atau pembiayaan) menjadi value based care (pelayanan berbasis nilai). Pergeseran ini harus juga diantisipasi oleh rumah sakit baru seperti Brawijaya karena kita menyadari bahwa masyarakat sekarang mempunyai ekspektasi tinggi seperti saya sebut tadi. Mereka akan menuntut pengalaman pelayanan kesehatan yang berbeda. Bukan sekadar soal biaya, bukan sekadar soal alat, tapi soal pengalaman dan sekarang kita makin menyadari kemajuan teknologi itu membuat pelayanan kesehatan tidak selalu dibatasi oleh dinding rumah sakit. Telemedicine berkembang. Pelayanan-pelayanan berjarak memanfaatkan teknologi juga berkembang,” jelas Anies.

Anies juga berharap Brawijaya Group berkoordinasi dengan jajaran Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta khususnya fasilitas-fasilitas kesehatan berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Diharapkan Brawijaya Hospital Saharjo dapat berhasil memberikan pelayanan terbaik dengan rasa syukur yang dirasakan oleh setiap keluarga di DKI Jakarta maupun Indonesia.

“Ini harapan sehingga nantinya Brawijaya Hospital Saharjo ini bisa menjadi satu tempat rujukan di Indonesia. Advanced of personalized health care dan harapannya juga rujukan untuk tempat-tempat lain di Jakarta dan Indonesia. Tadi dikatakan bahwa sebagian alat-alatnya adalah alat-alat yang tercanggih yang ada di Indonesia, maka bukan hanya masyarakat Jakarta yang nanti akan merasakan manfaatnya, tapi juga masyarakat Indonesia pada umumnya,” tutup Anies.

Perlu diketahui, Brawijaya Hospital Saharjo merupakan rumah sakit ketujuh yang tergabung dalam jaringan Brawijaya Healthcare. Rumah Sakit ini memiliki layanan medis terpadu, antara lain pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat intensif (ICU, ICCU, NICU, PICU, HCU), pelayanan spesialistik, pelayanan persalinan, prosedur diagnostik/terapi termasuk operasi, pelayanan cuci darah (hemodialisa) cito, dan medical check up. (hop)