Syarief Abdullah Alkadrie

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie mengungkapkan, pihaknya sudah sejak lama menekankan pentingnya aspek safety (keselamatan) dunia penerbangan, khususnya kepada para stakeholder, yaitu Kementerian Perhubungan sebagai pemegang regulasi dan maskapai penerbangan sebagai pelaksana.

Pemaparan tersebut disampaikan Syarief menanggapi peristiwa jatuhnya pesawat maskapai Sriwijaya Air SJ812 Boeing 737-524 rute Jakarta-Pontianak yang diduga hilang kontak di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta (9/1).

“Komisi V sudah sejak lama mengingatkan Kemenhub mengenai pentingnya antisipasi jatuhnya pesawat. Yakni poin safety harus jadi aspek utama terlebih di udara, beda dengan situasi transportasi di darat dan laut. Sekali aspek safety tidak terpenuhi, maka bisa fatal,” tegas Syarief.

Politisi Fraksi Partai Nasdem ini menegaskan, Komisi V DPR RI akan terus memantau hasil final investigasi penyebab terjadinya jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ812 itu. Mengingat, tutur Syarief, sepanjang pengamatannya tidak ada kondisi masalah berarti dalam faktor cuaca.

Namun, analisis Syarief, peristiwa terjadinya jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ812 tersebut akibat trouble engine atau faktor human error. Jika hal demikian benar terjadi, maka Syarief kembali menyerukan ke depannya aspek keselamatan menjadi prioritas utama dunia penerbangan.

“Sebab, di Indonesia sudah hampir terhitung sering sudah beberapa kali terjadi peristiwa jatuhnya pesawat. Ke depan, prioritas keselamatan harus terus digarisbawahi. Stakeholder terkait harus betul-betul tegas agar tidak terulang lagi peristiwa jatuhnya pesawat, apalagi karena faktor human error maupun trouble engine,” tandasnya.

Di sisi lain, Syarief menyampaikan pesan dukacita yang mendalam kepada segenap korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. “Untuk itu, Komisi V memastikan akan terus mengawasi sampai tuntas faktor penyebab jatuhnya pesawat SJ-182 sembari mengingatkan pihak maskapai memberikan hak asuransi kepada keluarga korban,” pungkas legislator dapil Kalimantan Barat I itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 kehilangan kontak. Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu hilang kontak dan diduga jatuh sekitar 4 menit setelah lepas landas (take off) dari Bandara Soekarno-Hatta. Kemenhub merilis Sriwijaya Air SJ-182 membawa penumpang 50 orang, yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi, serta 6 awak kru aktif dan 6 ekstra awak kru. (rso)