Minyak Goreng

Kastara.ID, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dilaporkan telah melakukan operasi pasar minyak goreng. Tindakan ini dilakukan guna menekan lonjakan harga minyak goreng yang terjadi sejak akhir 2021 lalu. Namun upaya tersebut ternyata belum menurunkan harga minyak goreng. Masyarakat masih mengeluhkan mahalnya harga komoditas tersebut.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menjelaskan, operasi pasar yang dilakukan adalah upaya stabilisasi harga minyak goreng. Melalui operasi pasar, pemerintah telah menggelontorkan 11 juta liter minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter.

Namun upaya tersebut ternyata belum mampu menurunkan harga minyak goreng. Saat memberikan keterangan (9/1), Oke menegaskan, kenaikan harga minyak goreng bukan akibat ulah spekulan. Oke berdalih lonjakan harga minyak goreng lantaran harga bahan baku, yakni crude palm oil (CPO) yang juga naik. Oke mengungkapkan harga minyak goreng baru bisa turun jika harga CPO juga turun.

Oke menuturkan  pemerintah berencana menyediakan minyak goreng kemasan sederhana sebanyak 200 juta liter dengan harga Rp 14 ribu. Tindakan ini diarahkan untuk membantu masyarakat mendapatkan minyak goreng murah. Selain itu juga untuk lebih mengendalikan harga supaya tidak menjadi liar.

Saat ditanya soal rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN BUMN Erick Thohir yang akan merilis minyak goreng buatan BUMN, Oke enggan menjawabnya. Ia justru menyarankan agar mengonfirmasi hal itu ke Kementerian BUMN.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyatakan, sekarang pemerintah masih melakukan Operasi Pasar (OP) minyak goreng. Sebanyak 11 juta liter minyak goreng disalurkan di 47 ribu gerai pasar modern. Hingga Rabu (5/1), OP sudah mencapai 4 juta liter.

Saat memberikan keterangan pers virtual (5/1), Lutfi menambahkan, sebanyak 7 juta liter minyak goreng OP masih on going. Rencananya, menurut Lutfi, pihaknya bakal menunjuk lima industri yang sudah siap dengan kemasannya. Diharapkan dalam pekan ini sudah siap diproduksi. (mar)