“Saat ini lahan masih banyak ditumbuhi tanaman liar. Seperti rumput, ilalang, pohon ceri, petai Cina, dan sejumlah tanaman liar lainnya,” ujar Ritonga, Rabu (10/1).

Jika tanaman liar sudah dibersihkan, ungkap Ritonga, lahan akan dibajak menggunakan mesin pembajak untuk digemburkan secara bertahap. Agar lahan yang masih keras ini ke depannya bisa ditanami sejumlah tanaman sayur-mayur dan tanaman produktif.

Dilanjtukan Ritonga, pada tahap awal nanti lahan akan ditanami kacang tanah dan singkong. Kemudian di sisi pinggir lahan akan ditanami pohon Pepaya California.

“Jika sudah dipanen, kami akan beralih menanam beraneka macam sayur seperti Kangkung, Pakcoy, Bayam, Terung, Cabai dan lainnya,” ujar Ritonga.

Lurah Pondok Ranggon, Jenuri menambahkan, banyaknya tanaman liar dan pohon besar di lahan ini menjadi kendala bagi petugas di lapangan, karena mereka harus menebang pohon dan meratakannya dengan tanah.

“Petugas juga terganggu dengan adanya sarang tawon berukuran sekitar 50 sentimeter pada pohon di lahan tersebut,” ucapnya, seraya menambahkan akan minta bantuan Sudin Gulkarmat untuk mengevakuasi sarang tawon tersebut

“Kami targetkan awal Februari nanti, lahan ini sudah bisa ditanami sayuran dan pohon produktif,” tandasnya. (hop)