Tol Cipali

Kastara.ID, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cq Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) akan melakukan koordinasi lintas sektor untuk penanganan perbaikan ruas tol Cikampek-Palimanan (Cipali) di KM 122+400 arah Jakarta yang amblas sejak Senin (8/2) pukul 16.00 WIB.

Sejak terjadinya keretakan jalan tersebut, maka di sepanjang ruas jalan terdampak dilakukan penanganan berupa contraflow untuk mencegah terjadinya kemacetan panjang.

“Kami akan berkoordinasi dengan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Korlantas Polri, ada beberapa yang akan dilakukan untuk penanganannya. Untuk (perbaikan) konstruksinya akan dilakukan oleh Kementerian PUPR, sementara untuk manajemen lalu lintasnya tadi sudah dibahas beberapa opsi penanganan seperti contraflow yang diperpendek 400 m sehingga akan menguruk jalan di tengah untuk dilalui sehingga akan tetap ada 4 lajur seperti biasa tapi ini memang butuh waktu 10 hari,” jelas Dirjen Hubdat Kemenhub, Budi Setiyadi saat mengunjungi ruas tol Cipali yang amblas (9/2).

Budi menyampaikan, pernyataan dari Lintas Marga Sedaya bahwa perbaikan jalan tol Cipali yang amblas ini akan membutuhkan waktu 1,5 bulan.

Ia juga menegaskan bahwa hari ini, Rabu (10/2), akan digelar rapat tindak lanjut untuk membahas apakah perlu diberlakukan pembatasan angkutan barang bagi truk sumbu 3 ke atas seperti pada periode Nataru dan Lebaran.

“Untuk rencana pembatasan operasional angkutan barang bagi truk sumbu 3 ini rencananya akan kami bahas lebih lanjut dengan pihak terkait maupun asosisi seperi Organda dan Aptrindo. Karena ini butuh komitmen kita bersama,” ujarnya.

Budi menerangkan, untuk meminimalisir adanya keramaian dari warga setempat yang akan menyaksikan perbaikan jalan amblas tersebut, ia meminta agar pekerjaan perbaikan jalan ditutup.

“Bagi masyarakat yang melintasi lokasi tersebut diimbau untuk tetap berhati-hati dan tetap menjaga jarak aman antar kendaraan terlebih dalam kondisi cuaca ekstrem seperti beberapa waktu terakhir juga tetap mewaspadai curah hujan tinggi yang terjadi di beberapa daerah,” tutupnya. (ant)