Bipang Ambawang

Kastara.ID, Jakarta – Pengamat hukum dan politik dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Saiful Anam, menilai pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mempromosikan babi panggang sengaja dilakukan untuk pengalihan isu kedatangan Warga Negara Asing (WNA) China. Itulah sebabnya, menurut Saiful, polemik Bipang Ambawang yang disampaikan Jokowi sengaja dibikin gaduh agar perhatian masyarakat terpecah tidak hanya terhadap kedatangan ratusan WNA China.

Saat memberikan keterangan, seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL (9/5), Saiful mengatakan, selain bipang ambawang, isu radikalisme juga menjadi cara pemerintah mengalihkan isu kedatangan WNA China di Indonesia. Saiful menegaskan, pengalihan isu tersebut telah melukai perasaan rakyat Indonesia. Pasalnya kedatangan WNA China terjadi saat pemerintah gencar melakukan penyekatan dan melarang masyarakat melakukan perjalanan antar kota, seperti mudik.

Saiful menyebut, seolah terlihat pemerintah lebih sayang kepada WNA China dibanding warganya sendiri. Saat warga negara Indonesia (WNI) dilarang mudik dan bepergian antar daerah, WNA China justru diperbolehkan bebas berkeliaran dan berlalu lalang di Indonesia. Padahal menurut Saiful, mudik bagi sebagian masyarakat, terutama umat Islam bukan sekadar tradisi, melainkan sudah dianggap kegiatan yang sakral.

Seperti diberitakan sebelumnya, baru-baru ini 157 WNA China diketahui telah masuk Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Banten pada Sabtu (8/5). Mereka mendarat di Terminal 3 Bandara Soetta menggunakan pesawat pesawat China Southern Airlines dengan nomor penerbangan CZ-387 (regular flight) dari Guangzhou.

Sebelumnya pada Selasa (4/5), 85 WNA China mendarat di Bandara Soetta setelah terbang dari Shenzhen menggunakan pesawat China Southern Airlines (charter flight) dengan nomor penerbangan CZ8353. Selanjutnya, Kamis (6/5) pukul 11.50 WIB, sebanyak 171 WNA Cina mendarat di Bandara Soetta. Mereka menumpang  pesawat Xiamen Air MF855 dari Fozhou.

Tak berselang lama, muncul di laman Youtube pidato Jokowi tentang Bipang Ambawang. Sebenarnya dalam pidato tersebut, Jokowi mengajak masyarakat, khususnya umat Islam tidak mudik lebaran. Jika ingin menikmati makanan khas berbagai daerah, Jokowi menyebut bisa melalui online dan akan langsung dikirim ke rumah. Saat itu Jokowi menyebut beberapa makanan tradisional, seperti Gudeg Jogja, Bandeng Semarang, Siomay Bandung, Pempek Palembang, Bipang Ambawang dari Kalimantan.

Pidato langsung menuai komentar negatif lantaran Bipang Ambawang adalah makanan yang terbuat dari babi. Kata ‘Bipang’ konon adalah kependekan dari Babi Panggang. Padahal dalam hukum Islam, haram mengonsumsi babi. (ant)