Kastara.ID, Jakarta – Pandemi COVID-19 tidak membuat para pengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Nirmala, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berhenti berkreasi dan berinovasi. Buktinya, mereka mengembangkan tanaman kembang telang menjadi minuman yang nikmat, sehat, dan berkhasiat.

Pengelola RPTRA Nirmala, Rima Maharani menuturkan, ia dan rekan-rekannya mulai memproduksi minuman wedang telang yang berasal dari kembang telang sejak Juli 2020.

“Awalnya karena pandemi kita merasa perlu berinovasi memanfaatkan apa yang ada di lingkungan RPTRA. Ternyata ada tanaman yang bisa dimanfaatkan lebih, yaitu kembang telang. Kami cari tahu dan ternyata khasiatnya banyak,” ungkap Rima Maharani (9/5).

Ia menuturkan, tanaman yang memiliki nama latin Clitoria Ternatea tak hanya berkhasiat untuk mengobati gangguan penglihatan seperti radang mata merah atau sakit mata saja. Kembang berwarna biru cerah hingga keunguan ini juga memiliki segudang khasiat seperti untuk meningkatkan imunitas tubuh, detoksifikasi, mengatasi batuk, asma, dan bronkitis, pereda sakit kepala, meredakan nyeri haid dan kram perut, serta meningkatkan metabolisme tubuh.

Dari khasiat bunga telang yang beragam tersebut, Rima dan pengelola RPTRA Nirmala lainnya berinovasi dan berkreasi membuat minuman wedang telang..

“Wedang telang kami buat dari bahan kembang telang lalu ditambahkan campuran sereh dan pandan karena rasa keduanya bisa diterima semua usia. Kami pernah coba buat dari bahan kembang telang yang dicampur kapulaga, jahe, dan gula aren tetapi kurang diminati anak-anak muda karena terasa seperti jamu. Jadi, kita racik campuran bahan yang bisa diterima konsumen segala usia,” tutur Rima.

Dikatakan Rima, dalam sebulan pihaknya bisa memproduksi minuman wedang telang hingga lebih dari 50 botol. Wedang telang ini dipasarkan melalui media sosial WhatsApp maupun Instagram di @teleng.nirmala dan @rptra_nirmala75.

“Karena masih pandemi, kami pasarkan secara online melalui media sosial Instagram dan WhatsApp. Varian yang kita produksi, yaitu rasa original, jeruk nipis, dan selasih. Kami juga buat versi less sugar tergantung permintaan konsumen. Konsumen juga bisa request tingkat keasamannya, misalnya mau lebih banyak kandungan jeruk nipisnya atau tidak,” ujarnya.

Wedang telang yang diproduksi berukuran 250 mililiter per botol. Produksi minuman wedang telang biasanya diproduksi sebanyak dua kali dalam seminggu. Omzet yang diperoleh dari produksi wedang telang ini rata-rata mencapai Rp 500 ribu per bulan.

“Per botol kami jual seharga Rp 8.000. Ada promo juga kalau beli dua botol harganya Rp 15 ribu, beli tiga botol harga satuannya Rp 7.000. Lalu, untuk minimum order 50 botol harga satuannya Rp 6.000,” katanya.

Ditambahkan Rima, minuman wedang telang ini bisa tahan lama antara 7-10 hari dari masa produksi. Ke depannya, lanjut Rima, ia dan pengelola RPTRA Nirmala lainnya akan terus mengembangkan minuman wedang telang ini baik dari segi rasa maupun kualitas.

“Kami akan terus berinovasi dan berkreasi lagi. Mudah-mudahan minuman wedang telang produksi RPTRA Nirmala semakin dikenal masyarakat luas dan bisa dipasarkan lebih luas lagi,” tandasnya. (hop)