Kastara.id, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengklaim selama tiga tahun memimpin telah banyak mengeluarkan kebijakan yang berdampak pada nelayan, seperti berhasil meningkatkan Nilai Tukar Nelayan (NTN) hingga 7 persen, dan menurunkan impor ikan sebesar 70 persen.

“Keberhasilan tersebut atas kerja keras dari semua pihak dan jajaran KKP serta tindakan tegas dalam memerangi illegal fishing dan menenggelamkan kapal asing pencuri ikan,” kata Menteri Susi pada acara halal bihalal dengan pegawai KKP di Auditorium KKP di Jakarta, Senin (10/7).

Menurut Susi, tak sedikit pihak yang membenci sepak terjangnya sejak tiga tahun terakhir. Tapi kinerja KKP saat ini tak bisa dibohongi lewat data Badan Pusat Statistik (BPS). Dia merinci nikai tukar nelayan naik hingga tujuh persen dan nilai tukar usaha perikanan juga naik 20 persen.

Neraca perdagangan Indonesia untuk pertama kalinya menduduki posisi pertama di Asia Tengara khusus untuk perikanan. Sementara itu impor menurun hingga 70 persen. “Iitu dirasakan nelayan. Lepas dari kontroversi akhir-akhir ini banyak yang seolah menjadikan semuanya salah dan tidak benar, tapi realita angka tidak bisa kita bantah,” ujarnya.

Susi menambahkan, stok ikan Indonesia terus meningkat setiap tahun. Sejak 2013, stok perikanan meningkat dari 6,5 juta ton, hingga sekarang 2017 sebesar 12,51 juta ton. Konsumsi ikan juga naik dari 36 kg/kapita/tahun menjadi 41,6 kg/kapita/tahun.

“Stok ikan dari 6,5 juta di 2013 sekarang sudah jadi 12,51 juta ton. Satu kenaikan yang hampir lebih dari 100 persen. Angka ini tidak kami buat. Komite kajian ikan nasional yang terdiri dari seluruh pakar, membuat perhitungan dengan teknologi yang rumit dan presistance membuat angka ini muncul. NTN juga dari BPS. Konsumsi ikan naik dari 36 kg jadi 41,6 kg. Target kita jadi 43 kg di 2017,” katanya.

Sementara dalam menjalankan tugas sebagai menteri selama ini, Susi mengaku kerap bersikap tidak sabaran dan temperamen dalam memberikan penugasan. Watak dan karakter tersebut katanya tak bisa diubah dan sudah mendarah daging.

“Saya dengan ketidaksabaran dan temperamental tentu saja ada yang merasakan kejengkelan atau kekesalan. Saya yakin angkatan laut atau kepolisian merasakan hal yang sama,” ujar Susi.

Susi melanjutkan, justru dengan sikap tersebut kementerian yang dipimpinnya menjadi sorotan. Terlebih komitmen KKP dalam memerangi illegal fishing dan menenggelamkan kapal asing pencuri ikan.

“Saya rasa hasilnya sudah sangat lumayan. Ketegasan memerangi illegal fishing juga membuktikan bahwa negara kita bisa mengubah sesuatu dalam jangka yang cepat,” kata Susi. (npm)