Andi Mansur

Kastara.ID, Depok – Andi Mansur adalah warga Kota Depok yang hijrah ke luar kota untuk membesarkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Nama Andi Mansur sudah tak asing lagi bagi warganya di bilangan Mampang, Depok, Jumat (10/7). Berawal tahun 1997 mendirikan yayasan pendidikan, sosial, dan dakwah bersama teman-teman mahasiswa di sana. Ayah dari 6 orang anak serta Syafriani, seorang istri dokter gigi yang memberi dukungan ini mengakui bahwa tanpa peran istri, dirinya tidak ada apa-apanya.

Andi mengatakan, tahun 1998 mendirikan partai tidak disangka akhirnya PKS berkibar di sana. Seiring berjalannya waktu, PKS telah memiliki banyak kader pendukungnya.

Tahun 2004-2009 menjadi anggota legislatif di Sulawesi Tenggara. Setelah tidak menjadi caleg, posisinya menjadi Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) Sulawesi Tenggara.

Ketika ditanya kedekatannya dengan bakal calon (balon) Wali Kota Depok Imam Budi Hartono (IBH) dari PKS, dirinya mengaku sangat dekat. Bahkan sejak mahasiswa mereka berdua menjadi teman diskusi dan IBH santun, humoris, dan smart.

Imam selalu diingatkan, ketika jadi orang penting jangan sombong dan selalu peduli sama orang. IBH bisa marah jika melihat ada orang yang terzholimi, dia akan marah besar.

Dia berharap kepada IBH jika ditakdirkan untuk memimpin Kota Depok, harus ada perubahan yang berarti bagi warga Depok. Jangan sebagai slogan semata, jangan hanya janji-janji akan tetapi harus dibuktikan dengan nyata kepada masyarakat Depok.

“Karena banyak pejabat ketika belum jadi akan membuat janji kepada warga pendukungnya. Pas jadi janji-janji itu tinggal kenangan belaka,” tegasnya.

Untuk menjadi pefect memang sulit, tapi ketika sudah menjadi menjabat di situlah kepiawaian diuji. Dia harus bijak, santun, pandai mengelola konflik, smart dalam memproduktifkan SDM dan SDA yang ada. Terakhir, dia harus seirama dengan partainya. (*)