Kastara.ID, Arafah – Putra Almarhum Mbah Moen, Gus Yasin, hari ini berkunjung ke tenda Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin. Gus Yasin datang kenakan kain ihram karena akan menjalani wukuf di Arafah.

Gus Yasin dan Menag Lukman bertemu sekitar jam 09.30, di tenda tempat menginap Amirul Hajj. “Saya menyampaikan maaf karena baru bisa hadir secara pribadi untuk menyampaikan terima kasih,” kata Gus Yasin kepada Menag Lukman di Arafah, Sabtu (10/8).

Gus Yasin mengaku sudah bertemu dua kali dengan Menag di Makkah, sepeninggal Mbah Moen. Pertemuan pertama di Daker Makkah saat pembacaan Yasin dan Tahlil pada malam tiga hari wafatnya ulama kharismatik NU itu. Pertemuan kedua saat keduanya menghadiri Silatirahim NU Sedunia di Jarwal, Makkah, 8 Agustus 2019.

“Saya sudah bertemu dua kali, tapi yang secara pribadi baru kali ini. Saya ingin sampaikan terima kasih karena Menag sudah mengawal proses pemakaman Mbah Moen dari awal sampai akhir,” jelas Gus Yasin.

“Belum sempurna jika keluarga belum sampaikan ucapan terima kasih ke Menag. Juga atas bantuan semuanya yang diberikan Pemerintah Indonesia,” sambungnya.

Gus Yasin mengaku mengikuti proses tahapan pemakaman secara langsung melalui tayangan live streaming. “Kita lihat terus keberadaan Menag. Terima kasih, semoga Allah membalas kebaikannya. Kita tahu beliau sangat ta’dhim sama kyai,” lanjutnya.

Kepada Menag, Gus Yasin berbagi sejumlah isyarat yang dirasakan oleh keluarga jelang wafatnya Mbah Moen. Salah satunya saat menggelar pembacaan Manaqib jelang keberangkatan almarhum ke Makkah.

Menurut Gus Yasin, biasanya doa manaqib tidak dibaca sendiri. Hari itu, doa dibaca sendiri oleh almarhum. Doanya meminta agar husnul khatimah. “Yang hadir dalam pembacaan manaqib merasa ada yang beda. Mereka kemudian ingin ikut mengantar keberangkatan Mbah Moen ke Semarang, sampai bandara. Padahal biasanya tidak,” tutur Gus Yasin.

Menag menyambut kedatangan Gus Yasin di tendanya. Dia memohon maaf kalau kondisi tendanya apa adanya dan tidak bisa berikan penyambutan yang semestinya.

Kepada Gus Yasin, Menag berkisah momen dirinya ikut memandikan almarhum di Iskan Muhajirin. “Alhamdulillah yang memandikan sangat profesional, trampil, dan cekatan,” tutur Menag.

“Kita hanya bantu-bantu. Orangnya juga ta’dhim,” lanjutnya. (put)