Ikan Oarfish

Kastara.ID, Jakarta – Ditemukannya ikan oarfish di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, pada Senin (9/12), membuat warganet heboh. Bukan tanpa alasan, karena kejadian ini dikait-kaitkan dengan pertanda bakal terjadi gempa besar dan tsunami.

Menanggapi keresahan ini, Kepala Bidang Mitigasi Gema Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menegaskan, kemunculan ikan oarfish ke permukaan laut bukan sebagai pertanda gempa besar atau tsunami, Selasa (10/12).

Ikan oarfish sendiri merupakan ikan yang tinggal di dasar laut, sehingga sangat jarang muncul di permukaan laut. Menurut mitologi Jepang, ikan oarfish konon membawa pesan dari dasar laut. Masyarakat Jepang mengaitkan munculnya ikan oarfish ke permukaan sebagai pertanda bakal terjadi gempa besar.

Namun, menurut Daryono, mitologi Jepang tersebut tidak disertai penelitian ilmiah, sehingga tidak bisa dikatakan munculnya ikan oarfish ke permukaan sebagai pertanda gempa dan tsunami.

Majalah ilmiah bergengsi Bulletin of the Seismological Society of America (BSSA), kata Daryono, pernah mempublikasikan fenomena ikan laut dalam yang muncul ke permukaan, dan hasil kajiannya bertentangan dengan mitologi di Jepang.

Sedangkan, berdasarkan teori oseanografi, munculnya biota laut dalam ke permukaan laut berkaitan dengan fenomena upwelling. Upwelling merupakan sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan laut. Dalam fenomena ini biasanya ditandai dengan munculnya ikan di permukaan laut dalam jumlah banyak.

Selain itu, Daryono mengatakan, jika kemunculan ikan oarfish hanya satu atau dua ekor bisa jadi berkaitan dengan kebiasaan ikan oarfis yang muncul di dekat permukaan laut ketika mereka sakit atau sekarat. (yan)