Organisasi Pramuka Sedunia (WOSM)

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Kwarda Pramuka Provinsi DKI Jakarta, Fajar Panjaitan mengapresiasi Muhammad Fakhir Naufal karena mendapatkan penghargaan Messengers of Peace Hero dari World Organization of the Scout Movement (WOSM). Dia berharap prestasi itu menginspirasi pramuka penegak dan pendega lain di tanah air.

“Menginspirasi untuk berbuat kebaikan bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Fajar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/12).

Organisasi Pramuka Sedunia (WOSM) memilih Fakhir atas proyek sosial Pramuka Donor Darah. Aksi tersebut dinilai berdampak besar bagi masyarakat pada masa pandemi COVID-19. Fakhir terpilih bersama 24 orang pramuka lain dari berbagai negara.

“Ada 900 pramuka yang menjadi nominator. Kemudian diseleksi oleh tim juri. Upacara pemberian penghargaan dilakukan secara virtual pada 6 Desember 2021 oleh Pangeran Guillaume, pewaris tahta Luksemburg, mewakili WOSM,” ungkapnya.

Messengers of Peace Hero merupakan penghargaan bergengsi yang digagas oleh Raja Abdullah bin Abdul Aziz dari Arab Saudi dan Raja Carl Gustav XVI dari Swedia pada tahun 2012. Penghargaan tersebut diberikan bagi generasi muda, termasuk pramuka, yang menginisiasi program sosial yang berdampak besar dalam upaya menciptakan dunia yang lebih baik.

Pada tahun 2021 terdapat lima kategori proyek yang dinominasikan, yaitu lingkungan hidup, kesehatan dan kesejahteraan, perdamaian, peningkatan kecakapan hidup, dan respons pada pandemi COVID-19.

Sementara Muhammad Fakhir Naufal mengatakan, proyek sosial Pramuka Donor Darah didasari pada semangat kemanusiaan di masa sulit atau musibah.

“Teman terbaik adalah mereka yang ada pada masa-masa sulit, pramuka adalah teman bagi semua. Kita tak terpisahkan dari komunitas kita dan inilah waktu paling tepat untuk membuktikan karya bagi sesama,” ucapnya.

Sekretaris Dewan Kerja Pramuka Penegak & Pandega Kwartir Ranting Kebayoran Baru, Jakarta Selatan berusia 20 tahun itu menjadi pramuka di Gugus Depan Jakarta Selatan 01-170. Dia juga merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Program yang diinisiasi berangkat dari masalah dan tantangan selama pandemi berupa kelangkaan darah dan plasma konvalesen untuk pasien COVID-19. Program tersebut dinilai inovatif dan bermanfaat.

Program Pramuka Donor Darah mulai berjalan pada Oktober 2020. Pada saat itu, stok darah di Indonesia turun hingga 50 persen menyusul pandemi. Padahal permintaan darah terus meningkat, termasuk plasma konvalesen yang esensial untuk perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit.

Di Jakarta, pada Juli hingga Agustus 2021, permintaan harian darah mencapai 700 kantong dengan stok sama sekali kosong. Fakhir yang rutin mendonorkan darah bersama enam rekan pramuka lalu menginisiasi program Pramuka Donor Darah.

Mereka membuat video dan infografis dan disebarkan lewat media sosial untuk mengajak anggota pramuka di Jakarta melakukan aksi donor darah. Ada 12 ribu pramuka yang menonton tayangan video tersebut. Kwartir Daerah Pramuka Provinsi DKI Jakarta dan PMI Provinsi Jakarta  membantu program Fakhir dengan membuat papan-papan kampanye dan ajakan donor darah.

Mereka juga menyebarkan informasi kebutuhan darah pada Juni hingga Juli 2021, ketika pandemi COVID19 gelombang kedua melanda Jakarta dan Indonesia. Setiap hari, Pramuka Donor Darah mempertemukan orang yang membutuhkan darah dengan para pramuka pendonor darah sukarela. (hop)