Bima Arya

Kastara.ID, Jakarta – Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melontarkan kritik keras terkait kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang memutuskan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total. Dia menilai langkah tersebut tidak pas.

“Bagi kita PSBB total itu kurang tepat,” kata Bima, Jumat (11/9).

Bima mengungkapkan PSBB memiliki konsekuensi ekonomi yang banyak. Warga banyak yang dirugikan secara ekonomi dan sumber daya tidak cukup. “Jangan sampai kita membunuh nyamuk dengan meriam. Jangan begitu,” ujarnya.

Bima mengatakan, sejauh ini Pemkot Bogor memutuskan untuk menerapkan langkah pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas. Dia lebih fokus ke wilayah, penguatan aparatur di wilayah, dan melibatkan komunitas-komunitas untuk ikut mengawasi.

“28 Agustus kita terapkan konsep ini, juga ada pemberlakuan jam malam, pembatasan operasional jam 6 untuk toko dan restoran. Jam 9 tidak ada lagi aktivitas keramaian,” katanya.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan kebijakan ganjil genap ditiadakan lagi mulai Senin 14 September 2020. Kebijakan itu bersamaan dengan penerapan kembali PSBB secara total seperti awal munculnya pandemi virus Corona atau Covid-19. (ant)