LKPP

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencadangkan dana belanja sedikitnya Rp 15,8 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di 2021. Alokasi dana cadangan ini membuat belanja negara tahun depan meningkat.

Belanja negara diprediksi mengalami kenaikan Rp 2,5 triliun menjadi Rp 2.750 triliun tahun depan. Kenaikan terjadi untuk belanja pemerintah pusat, terutama anggaran belanja non kementerian/lembaga (K/L).

“Belanja non K/L naik dari Rp 921,4 triliun menjadi Rp 924,7 triliun atau kenaikan Rp 3,3 triliun. Dan dari pos belanja cadangan PEN yang meningkat Rp 15,8 triliun,” ujar Sri Mulyani dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Jumat (11/9).

Namun demikian, Sri Mulyani tak menjelaskan secara rinci mengenai belanja cadangan PEN ini. Adapun di tahun depan, pemerintah menganggarkan dana PEN sebesar Rp 356,5 triliun.

Anggaran dalam program PEN tahun depan itu lebih rendah dari yang dialokasikan pada tahun ini sebesar Rp 695,2 triliun.

Lebih rinci, PEN 2021 digunakan untuk penanganan kesehatan sebesar Rp 25,4 triliun, perlindungan sosial Rp 110,2 triliun, sektoral K/L dan pemerintah daerah Rp 136,7 triliun, dukungan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Rp 48,8 triliun, pembiayaan korporasi Rp 14,9 triliun, dan insentif usaha Rp 20,4 triliun. (mar)