Metizen

Kastara.ID, Jakarta – Direktur Metrologi Ditjen PKTN Kementerian Perdagangan Rusmin Amin meyakini Metrology Tiktok Challenge yang dilombakan antar-daerah mampu mempercepat sosialisasi metrologi legal kepada masyarakat demi terwujudnya tertib ukur.

“Kearifan lokal menjadi dasar inovasi dan kreativitas setiap daerah yang mengikuti lomba agar lebih bisa diterima masyarakat setempat untuk mempercepat dikenalnya metrologi legal dalam tertib ukur,” ujar Rusmin Amin yang didampingi Korbid Analisa Kemetrologian Rifan Ardianto dalam webinar bertajuk Bedah Komunikasi Visual METizen yang diikuti 709 peserta, Kamis (10/9).

Rusmin Amin mengakui istilah metrologi legal, seperti termaktub dalam UU Nomor 2 Tahun 1981, belum familiar bagi masyarakat sehingga butuh strategi jitu yang tepat sasaran dalam sosialisasi.

“Media sosial dalam era digitalisasi menjadi pilihan dan Tiktok sebagai fasilitasi kreativitas dan inovasi yang dikawinkan dengan kearifan lokal untuk perceparannya,” ujar Rusmin.

Dia seraya menyebut telah memprakarsai pembentukan Metrologi Netizen disingkat METizen. Rusmin mengaku instansinya mengikutsertakan akademisi dan praktisi terkait dalam menggarap METizen dalam lomba Metrologi Tiktok Challenge.

Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Bandung, Banung Grahita misalnya, menyarankan konten Tiktok yang menarik harus menghadirkan informasi dan emosi sebagai stimulus secara visual.

“Konten-konten kreatif dikemas secara holistik, disesuaikan audiens, pesan yang disampaikan, dan media yang digunakan,” ujar Banung.

Sementara Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Wenny Widyawati menyatakan, unsur-unsur komunikasi berawal dari siapa sumbernya, isi pesan, saluran yang digunakan, siapa penerima, apa efek dan umpan balik yang diharapkan.

“Komunikasi publik dapat dimulai melalui hal-hal sederhana dengan membuat beberapa analogi untuk memudahkan,” imbuhnya. (*)