RSUD Kota DepokDirektur Utama RSUD Depok Drg. Asloeah Madjri. (Foto: Rudi Irwanto/Kastara.ID)

Kastara.id, Depok – Gedung baru (BD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok yang baru dibangun belum siap dioperasikan karena ada beberap Mekanikal dan Elektrik (ME) yang belum selesai. Asisten Bappeda Kota Depok Mulyanto bahkan mengakui kalau instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk gedung baru tersebut ternyata belum ada. Sehingga hal tersebut menghalangi diresmikannya penggunaan gedung baru itu.

“IPAL belum ada, sehingga belum bisa di-launching. Ini yang sedang kita bahas bagaimana cara penyelesaiannya,” ujar Mulyanto usai membuka Forum OPD RSUD Kota Depok Tahun 2018 di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Senin (12/2).

Ketua Komisi D DPRD Kota Depok Pradana mengatakan, setelah melakukan pengawasan pihaknya mengharapkan agar gedung baru RSUD dapat segera dioperasionalkan. Karena RSUD merupakan rujukan utama bagi warga Depok di samping RS Swasta. “Warga sudah mengharapkan gedung baru ini segera diresmikan. Kendalanya di mana, ayo segera dilengkapi. Jangan sampai warga teriak,” katanya.

Pradana juga menyoroti rencana Pemkot Depok membangun RSUD untuk wilayah Timur Depok di daerah Cimpaeun. Pradana sendiri merekomendasi agar RSUD wilayah Timur Depok dibangun di Jalan Raya Bogor.

“Jangan asal dibangun, aspek strategis juga harus dipertimbangkan. Dan menurut kami di Jalan Raya Bogor lebih strategis baik bagi warga Sukmajaya, Cimanggis, Cilodong, dan Tapos,” ungkap politisi Demokrat ini.

Terkait sistem informasi kamar, Pradana mengharapkan ada semacam sistem informasi ketersediaan kamar di hall RSUD. Hal ini untuk menjamin transparansi manajemen dalam memberikan pelayanan optimal kepada warga. “Transparansi perlu. Warga jangan ditolak karena alasan kamar penuh, tapi di satu sisi RSUD tidak bersedia untuk transparan. Jadi budaya ini jangan diterapkan lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Depok Drg. Asloeah Madjri mengatakan bahwa pihaknya menargetkan dapat me-launching gedung BD RSUD yang baru pada April mendatang. “Selain IPAL, masih ada kebutuhan air dan ME yang belum selesai dikerjakan. Insya Allah ini sedang kita upayakan, mudah-mudahan sampai April bisa langsung diresmikan,” jelas Asloeah.

Wanita yang akrab disapa Dokter Lulu ini menjelaskan, salah satu faktor kenapa gedung baru segera diresmikan, yakni karena ketersediaan kamar inap. Saat ini kamar inap di RSUD Depok hanya 71 (kamar). Ada penambahan sebanyak 34 (kamar) inap dari gedung baru. “Dari kapasitas exsisting yakni 71 kamar, dengan penambahan sebanyak 34 kamar dari gedung baru, RSUD Depok nanti akan mempunyai total 105 kamar inap,” jelasnya.

Fasilitas yang terdapat di gedung BD berlantai 8 RSUD yang baru yakni lantai 1 untuk ruang farmasi, administrasi dan laboratorium. Lantai 2 untuk bagian kandungan, kebidanan, dan kamar bersalin. Lantai 3 untuk kamar operasi. Kemudian lantai 4 ruang ICU. Lantai 5 ruang HCU, PICU, CSSD (bagian sterilisasi). Dan lantai 6-8 ruang perawatan.

Pembangunan gedung BD menelan anggaran sebesar Rp 67,4 miliar dari APBD Kota Depok 2017 dengan pelaksana pembangunan gedung BD dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero). (rud)