Masjid Istiqlal

Kastara.ID, Jakarta – Badan Pengurus Masjid Istiqlal Jakarta memutuskan tidak menggelar Salat Idulfitri 1442 Hijriah. Keputusan diambil mengingat situasi pandemi COVID-19 masih belum menunjukkan status landai.

Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar mengatakan, keputusan ini setelah menganalisis perkembangan di internal dan eksternal Istiqlal serta perkembangan COVID-19.

“Dalam pertemuan rapat tadi, kami memutuskan Istiqlal untuk tidak menyelenggarakan Salat Idulfitri,” kata Nasaruddin dalam siaran persnya (11/5).

Ia mengungkapkan, sebelumnya Masjid Istiqlal membuka kesempatan pelaksanaan Salat Idulfitri dengan jumlah jemaah 10 persen dari 250 ribu kapasitas jemaah masjid. Namun setelah diadakan simulasi di lantai II masjid, ternyata tetap bakal ada titik temu yang bisa menimbulkan kerumunan.

“Mengantisipasi perkembangan yang terjadi, kami menyimpulkan pelaksanaan Salat Ied di Masjid Istiqlal belum dapat diselenggarakan,” tukasnya.

Nasaruddin meminta maaf kepada segenap jemaah, simpatisan serta pecinta Masjid Istiqlal karena belum bisa membuka kembali aktivitas Salat Ied. Ia berharap Iduladha nanti keadaan mulai membaik dan akan kembali dibuka untuk umum.

“Mudah-mudahan Iduladha nanti keadaan sudah lebih baik, maka kita akan buka untuk umum. Saya tahu sudah banyak sekali yang merindukan Masjid Istiqlal yang sudah indah dan cantik seperti ini, tetapi kondisi kita tidak memungkinkan untuk melaksanakan Idulfitri ini,” pungkasnya. (hop)