Flyover Purwosari

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo meresmikan jalan layang (flyover) Purwosari di Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (13/2).

Infrastruktur ini memiliki panjang 700 meter dengan rincian dengan jalan pendekat 202.40 meter (Barat) dan 240.68 meter (Timur).

“Saya terima kasih atas semua dukungan dan kerjasamanya selama ini,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui siaran virtual.

Pembangunan Flyover Purwosari dilakukan untuk mengatasi masalah kemacetan yang kerap terjadi pada jam sibuk di Jalan Slamet Riyadi yang dilalui arus lalu lintas dari arah Kartosuro (Yogyakarta/Semarang) menuju pusat Kota Solo.

Material bahan yang digunakan pada pembangunan ini memakai Mortar Busa yang merupakan optimalisasi penggunaan busa (foam) dengan mortar (pasir, semen dan air) berkekuatan tinggi sehingga ideal menjadi dasar atau perkerasan jalan pada tanah lunak yang dikembangkan oleh Pusat Jalan dan Jembatan (Pusjatan). Mortar busa memiliki berat yang ringan di mana massa jenis maksimum 0,8 ton/m3 untuk lapis base dengan UCS minimum 2.000 kilogram/cm2, serta massa jenis maksimum 0,6 ton/m3 untuk lapis sub-base dengan UCS minimum 800 kilogram/cm2. Seperti mortar beton, mortar busa juga memiliki sifat memadat sendiri.

Pemanfaatan teknologi Mortar busa telah diterapkan di beberapa flyover di Indonesia salah satunya di Jalan Layang Antapani di Kota Bandung, Jawa Barat yang merupakan pilot project teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP) pertama di Indonesia. Kemudian disusul flyover lain seperti Klonengan di Tegal dan Manahan di Solo. CMP adalah pengembangan Teknologi Mortar Busa yang dikombinasikan dengan struktur baja bergelombang.

Pembangunan flyover dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan biaya Rp 104,672 miliar. Total penanganannya sepanjang 2.475 meter dengan 2 lajur 2 arah dengan bahu jalan yang masing-masing lajur memiliki lebar 3,5 meter, lebar marka double di median 0,30 meter, lebar bahu 2 meter, dan lebar trotoar 0,60 meter.

Konstruksi flyover mulai dikerjakan setelah tanggal kontrak 8 Januari 2020 dengan memobilisasi alat berat dan fabrikasi besi di sisi timur dan barat rel, pengerjaan borpile, box pedestrian, dan pekerjaan struktur retaining wall. Hingga 14 Februari 2020, progres kontruksi mencapai 0,877 persen dari rencana 0,377 persen, dengan masa pelaksanaan 348 hari kalender sampai dengan 20 Desember 2020. (ant)