Puan Maharani

Kastara.ID, Jakarta – Warga di beberapa kota di Jawa Timur (Jatim) dikejutkan dengan bermunculannya spanduk bergambar Ketua DPR Puan Maharani. Baliho berukuran besar itu terlihat di beberapa titik strategis di kota-kota di Jatim.

Saat terpantau (12/6), baliho bergambar tersebut menampilkan Puan Maharani mengenakan baju berwarna merah mengepalkan tangan. Ada pula foto Ketua DPP PDIP itu mengenakan baju hitam dengam ukuran yang lebih kecil. Terdapat pula petikan kalimat pesan Proklamator Soekarno berbunyi, “Barang siapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam”.

Di Kota Surabaya, baliho terpasang di beberapa titik strategis, seperti kawasan Jalan Pasar Kembang, Dukuh Kupang, Gunung Sari, Jemur Handayani, Karah Agung, Menur Pumpungan, Kendang Sari, dan lainnya. Pemasangan baliho tersebut diyakini berhubungan dengan niatan PDIP mengusung Puan sebagai Calon Presiden (Capres) pada 2024.

PDIP berniat memperkuat dukungan internal di basis-basis PDIP. Selama ini Jawa Timur adalah salah satu wilayah yang diandalkan partai banteng moncong putih itu dalam mendulang suara.

Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo, Madura, Surokim Abdussalam menilai bermunculannya baliho bergambar Puan Maharani di sejumlah titik di Jawa Timur adalah pemanasan menjelang Pilpes 2024. Saat memberikan komentar (12/6), Surokim mengatakan, biliho Puan itu sebagai ekspansi basis dukungan agar lebih dekat dengan pemilih nasional.

Surokim menambahkan putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu saat ini medan konstituennya nasional. Sehingga sudah waktunya Puan melakukan ekspansi basis dukungan. Daerah-daerah yang punya basis pendukung PDIP kuat seperti Surabaya, harus menjadi perhatian. Hal ini menurut Surokim agar mantan Menko PMK itu lebih dikenal dan meningkatkan elektabilitas.

Surokim menuturkan, Puan memiliki modal yang tidak dimiliki calon atau kandidat lain, yakni ‘darah biru’ trah Soekarno. Namun Peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) ini mengatakan, dalam konteks pemilihan langsung, Puan membutuhkan popularitas dan elektabilitas memadai. (ant)