Jahja Setiaatmadja

Kastara.ID, Jakarta – Saham milik PT Bank Central Asia (BCA) rontok di pasar bursa, Senin 13 Juli 2020. Saat perdagangan dibuka, saham berkode BBCA itu berada pada posisi 31.200. Namun dalam pergerakan pasar saham, BBCA melorot 1,4 persen hingga menyentuh level 30.700.

Pada perdagangan hari ini, Senin 13 Juli 2020, BBCA mencatatkan beli bersih asing sebesar Rp 17,31 miliar. Sedangkan transaksi yang tercatat sebesar Rp 358,41 miliar dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,6 juta saham. Kondisi ini disinyalir akibat aksi jual saham oleh lima orang direktur BCA.

Sebelumnya lima orang direktur BCA telah melepas kepemilikan sahamnya atas bank swasta terbesar di Indonesia itu. Berdasarkan surat laporan perubahan kepemilikan saham yang dikirimkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penjualan saham pribadi dilakukan pada 7 hingga 10 Juli 2020. Surat tersebut diunggah melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kelima direktur BCA yang menjual sahamnya adalah Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja, Rudy Susanto, Lianawaty Suwono, Henry Koenaifi, masing-masing sebagai Direktur BCA. Sedangkan Direktur Independen BCA, Erwan Yuris Ang juga melepas sahamnya dengan jumlah dan harga berbeda.

Jahja tercatat melepas 100 ribu saham dengan rincian, 50 ribu saham dijual pada 9 Juli 2020 dengan  harga Rp 31.050. Sedangkan pada 10 Juli 2020, Jahja melepas 25 ribu saham dijual dengan harga Rp 31.125 dan 25 ribu saham lainnya dijual dengan harga Rp 31.100. Akibat penjualan itu, kepemilikan saham Jahja menjadi 8.005.463 dari sebelumnya 8.105.463 saham.

Sedangkan Rudy Susanto melepas 199.500 saham pada 9 Juli 2020. Rinciannya, sebanyak 54.500 saham dijual seharga Rp 31.025. Sedangkan, 145.500 saham dilego dengan harga Rp 31.000 per saham. Hal serupa dilakukan oleh direktur BCA lainnya. (mar)